Pemkot Manado Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 7 Hari

- Sabtu, 28 Januari 2023 22:00 WIB
Pemkot Manado Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 7 Hari
Istimewa
Banjir
bulat.co.id -Pemkot Manado, Sulawesi Utara (Sulut) menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari imbas bencana banjir bandang dan tanah longsor. Kebijakan ini demi mempercepat penanganan bencana dan penyaluran bantuan terhadap korban.

"Status tanggap darurat hanya 7 hari. Mudah-mudahan aman, tidak hujan," kata Wali Kota Manado Andre Angouw kepada wartawan, Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga:Indonesia Bakal Alami Fenomena MJO Lagi
Penetapan status tanggap darurat selama 7 hari ini terhitung sejak 27 Januari sampai dengan 2 Februari 2023. Keputusan ini juga mempertimbangkan masukan dari BMKG yang memprakirakan cuaca ekstrem di Sulut.

"Perlu dilakukan upaya-upaya penanganan darurat terkait dengan situasi saat ini, sehingga mampu meminimalisir dampak bencana," ujarnya, dilansir detikcom.


Menurut Andre, untuk saat ini kebutuhan dasar warga masyarakat yang ada di sejumlah posko pengungsian masih terbilang aman. Pihaknya juga menerima berbagai bantuan dari Pemkot Bitung, Pemkab Minahasa Tenggara serta Minahasa Selatan.

"Paling pertama kan makanan, untuk makan sudah terpenuhi. Pemkot punya dapur umum dan beberapa organisasi serta pemerintah daerah yang turut membantu membentuk posko serta dapur umum," papar Andre.

Kendati demikian, Andre tidak mempersoalkan apabila ada masyarakat yang hendak kembali ke rumah mereka dalam masa status tanggap darurat ini.

"Kalau keadaan sudah seperti ini sudah bisa. Bagi yang di lokasi banjir," katanya.

Andre menjelaskan, terjadinya bencana banjir bandang dan tanah longsor ini karena hujan deras sehingga menyebabkan beberapa sungai dari daerah aliran sungai (DAS) Tondano meluap.

"Banjir intensitas curah hujan yang sangat tinggi," imbuhnya.

Untuk diketahui, banjir hingga longsor melanda beberapa wilayah di Kota Manado disebabkan oleh guyuran curah hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (27/1/2023). Akibatnya, sejumlah warga terdampak pun dievakuasi.


Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sabtu (28/1/2023), 400 rumah dilaporkan terendam banjir yang tersebar di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan. Banjir yang terjadi berkisar 80-300 sentimeter itu merenggut satu korban jiwa dan 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.382 jiwa terdampak.

Sementara bencana longsor, telah berdampak pada 63 KK dan tersebar di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan di Manado. Longsor ini mengakibatkan empat korban jiwa dan 3 warga luka-luka. Adapun rumah rusak akibat longsor sebanyak 53 unit dan juga 1 tempat ibadah.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru