"Rasanya dan aroma kopi enak. Kalau bisa branding kopi dibuat dan dipromosikan melalui digital sehingga diketahui banyak kalangan, seperti di beberapa warung kopi yang terkenal di Indonesia dan luar negeri," ujar Ijeck sembari berdialog dengan petani kopi binaan TPL, Parsaoran Ambarita.
Lanjut Ijeck, kualitas kemasan produk-produk UMKM masih butuh ditingkatkan agar lebih layak dipasarkan ke pasar Indonesia dan luar negeri.
"Kemasan produk ini perlu ditingkatkan sehingga dapat dipromosikan dan dipasarkan melalui digital hingga go internasional," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur TPL Anwar Lawden, didampingi Community Development Officer (CD) TPL Thasya Sirait menjelaskan, saat ini beberapa kemasan produk kelompok petani binaan perusahaan dijajal untuk mendukung kegiatan APRC 2022 di Sektor Aek Nauli.
"Kita menawarkan kemasan hasil produk para petani binaan perusahaan, kemasan kopi asli Simalungun dan Toba, Sambal Andaliman, Bubuk Andaliman, Madu Asli, Keripik Pisang Toba dan Sabun Cair yang diolah sendiri dari jeruk nipis," kata Thasya.
Ia menambahkan, melalui ajang bergengsi ini kesempatan terbuka besar untuk mempromosikan produk UMKM binaan TPL agar lebih bisa di nikmati oleh khalayak nasional bahkan internasional. (ES)