bulat.co.id - Sangat disayangkan, Plt Kepala
Dinas Kesehatan (Kadis Kesehatan) Kota
Tebingtinggi, dr Henny Sri Hartati tak hadir dalam mediasi antara pasien
BPJS Kesehatan dan oknum Pegawai
Puskesmas Tanjung marulak
Tebingtinggi.
Mediasi ini merupakan langkah yang ditempuh oleh
Dinas Kesehatan Tebingtinggi dan Kepala
Puskesmas Tanjung Marulak.
Mediasi yang berlangsung di Kantor
Puskesmas Tanjung Marulak, Senin (22/01/2024) itu berlangsung haru.
Sempat terjadi isak tangis saat kedua belah pihak meminta maaf satu sama lain.
Upaya perdamaian ini dihadiri oleh Kepala
Puskesmas Tanjung Marulak dan
Dinas Kesehatan Tebingtinggi yang diwakili oleh RB. Daulay.
Turut hadir, petugas BPJS, oknum pegawai
Puskesmas Yenni Novita dan pasien
BPJS Kesehatan, Abdullah Sani Hasibuan.
Mewakili Dinkes Kota
Tebingtinggi, Raja Buyung Daulay menyampaikan permohonan maaf kepada Abdullah Sani Hasibuan yang merupakan pasien
BPJS Kesehatan.
"Kami dari perwakilan
Dinas Kesehatan bersama
Puskesmas meminta maaf yang sebesar-besarnya," kata RB Daulay melansir digtara.com. Selasa (23/01/2024).
Ke depan, dia berjanji akan melakukan evaluasi dan pembinaan pelayanan kesehatan di jajarannya.
"Ke depan kami akan melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap petugas maupun Kepala
Puskesmas yang bersangkutan," terang RB Daulay.
Abdullah Sani yang juga sebagai ketua PWI kota
Tebingtinggi mengapresiasi langkah yang diambil
Dinas Kesehatan dan Kepala
Puskesmas Tanjung Marulak untuk melakukan mediasi.
Namun Abdullah Sani menyebut, video yang telah viral di media sosial beberapa waktu lalu tidak bisa lagi dihindari atau dihapus.
"Pihak Dinkes dan
Puskesmas sudah berjanji akan melakukan evaluasi terkait penerimaan pasien," kata Abdullah Sani.
Abdullah Sani menyebut, tidak ada pihak yang harus disalahkan terkait kejadian ini.
Baginya, kejadian yang videonya viral tersebut hanyalah disebabkan oleh masalah diskomunikasi.
"Dan Intinya kita di sini sudah saling memaafkan, untuk kedepannya semoga kejadian ini tidak terulang lagi," tutup Abdullah Sani.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial, percekcokan antara pasien BPJS dengan salahsatu oknum pegawai di
Puskesmas.
Peristiwa ini terjadi di
Puskesmas Tanjung Marulak Kota
Tebingtinggi, Kamis kemarin (18/01/2024).
Salah seorang oknum pegawai puskesmas yang belakangan diketahui bernama Yenni Novita menolak pasien BPJS yang hendak berobat.
Di duga, penolakan tersebut karena pasien tersebut tidak membawa kartu peserta BPJS.