Pemerintah Naikan Harga BBM Lagi, Buruh di Sumut Ancam Demo Besar-Besaran

- Selasa, 23 Agustus 2022 21:03 WIB
Pemerintah Naikan Harga BBM Lagi, Buruh di Sumut Ancam Demo Besar-Besaran
Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo. (Foto: ist)

bulat.co.id - Rencana atau kebijakan pemerintah Indonesia yang akan kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite membuat masyarakat resah. Tentunya jika kenaikan harga BBM ini tetap naik, akan berdampak dengan mendongkranya kenaikan harga seluruh bahan pangan dan sebagainya.

Kebijakan menaikkan harga BBM, tentunya selalu mengorbankan atau berdampak bagi masyarakat kelas bawah. Saat ini, BBM solar saja sulit didapat, hampir setiap hari tampak antrian kendaraan di sejumlah SPBU di Jalinsum seperti di Tanjung Morawa, Pagar Merbau, Galang, Lubuk Pakam Deli Serdang untuk mendapatkan solar.

Seperti yang dikeluhkan salah seorang supir bernama Adi, warga kecamatan Pagar Merbau ini mengeluhkan susahnya mengisi kendaraannya. Bahkan dirinya beberapa kali harus antri di sejumlah SPBU untuk memperoleh BBM jenis solar bersubsidi. 

"Sudah terlalu banyak penjahat di Negara kita ini, untuk mendapatkan solar subsidi saja sekarang sudah makin sulit, memang sepertinya ada kesengajaan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini, sudah beberapa bulan terakhir payah beli solar. Selain itu, pengepul solar subsidi oleh oknum aparat dengan kendaraan tangki modifikasi main terus hampir disemua SPBU yang ada di Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Pagar Merbau dan Galang," ujar Adi.

Terkait adanya rencana Pemerintah yang akan kembali menaikkan harga BBM jenis Pertalite ini mendapat penolakan keras dari Ketua Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut), Willy Agus Utomo, saat dimintai tanggapan, pada Selasa (23/8/2022). Willy menegaskan Partai Buruh Sumut menolak tegas rencana kenaikan harga BBM Pertalite oleh Pemerintah. 

"Kebijakan Itu sangat menyengsarakan rakyat, di tengah ekonomi rakyat kecil merosot karena pandemi Covid-19, upah buruh dua tahun terakhir tidak dinaikkan, harga kebutuhan hidup melambung. Kalau rencana ini tetap dilakukan Pemerintah sungguh kebijakan tersebut sangat tidak manusiawi dan Pemerintah tidak peka terhadap kondisi rakyat saat ini," ujar Willy.

Ditambahkan Willy, ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) dan Serikat Buruh (SB) akan melawan penindasan secara tidak langsung ini. Penegasan ini akan diwujudkan dengan akan gelar aksi besar besaran, jika BBM Pertalite tetap dinaikan kembali oleh Pemerintah dari harga Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liternya. 

"Justru kami berharap dan meminta, agar harga BBM harus diturunkan. Hal ini, agar dunia usaha juga menurunkan harga harga kebutuhan masyrakat yang saat Ini ekonominya sudah diujung tanduk," tandas Willy.

(and)

Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru