bulat.co.id - Proses konversi kebun teh Sidamanik menjadi kebun sawit terus mendapatkan penolakan dari masyarakat.
Masyarakat Sidamanik yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kecamatan Sidamanik kembali melakukan demonstrasi menolak penanaman sawit di Kebun Teh Sidamanik, tepatnya di Nagori Bahbutong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Kamis (20/10/2022) pagi hingga siang hari.
Dalam aksi tersebut, masyarakat mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk mencabut langsung tanaman sawit, yang sudah ditanami oleh PTPN IV Sidamanik.
"Kehadiran kami untuk mencabut semua tanaman sawit agar kampung kami tidak banjir," kata Berlian Saragih.
Berlian Saragih, sebagai orator dalam aksi itu mengatakan, tanaman sawit yang akan dicabut akan diantar ke Bupati Simalungun, sebagai kepala daerah Kabupaten Simalungun untuk dijadikan bukti pelanggaran PTPN IV, yang sudah dilarang menanam sawit di areal Perkebunan Teh Sidamanik.
Dalam surat Bupati Simalungun melalui Dinas Lingkungan Hidup, kata Berlian Saragih menyebutkan bahwa PTPN IV sudah melanggar aturan dan merendahkan peraturan yang dikeluarkan Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS).
Rupanya, untuk mengantisipasi demonstrasi Aliansi Masyarakat Sidamanik, pihak manajemen PTPN IV menurunkan sejumlah karyawan PTPN IV Kebun Sidamanik hingga sempat terjadi kericuhan.
Lebih jauh, Berlian Saragih mengatakan, pihak PTPN IV jangan membenturkan masyarakat Sidamanik dengan karyawan yang juga bagian dari masyarakat. Dia meminta pihak PTPN IV memberikan ijin aksi masyarakat.
"PTPN IV jangan membenturkan masyarakat dengan karyawan. Jangan menjadi pengecut," tudingnya.
Sementara pihak PTPN IV melalui Ketua SPBUN Sidamanik Supriono mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan ijin atau tidak memperbolehkan masyarakat mencabut tanaman sawit dengan sesuka hati.
"PTPN IV tidak mengijinkan pencabutan yang dilakukan masyarakat, karena beberapa waktu lalu sudah ada yang dicabut masyarakat. Jadi kawan-kawan pertahankan tanaman sawit itu,” teriaknya dengan suara keras di hadapan para karyawan dan masyarakat.
Kehadiran sejumlah karyawan itu menimbulkan perdebatan dengan masyarakat Sidamanik sehingga suasana sempat memanas.
Tampak di lokasi kejadian, sejumlah personel Polsek Sidamanik berusaha menengahi keributan antara karyawan PTPN IV Kebun Sidamanik dengan Aliansi Masyarakat Sidamanik.
Lebih jauh, Berlian Saragih sangat menyesalkan sikap manajemen PTPN IV Kebun Sidamanik yang dinilai tidak berani menghadapi masyarakat dengan menurunkan sejumlah karyawan ke lokasi dimana masyarakat hendak mencabut tanaman sawit itu.
(ES)