bulat.co.id -
SERGAI | Korban bencana alam,
angin puting beliung di Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai mengaku belum terima bantuan
material bangunan, Kamis (1/8) pagi.
Angin puting beliung ini terjadi Senin (29/7) kemarin, melanda rumah pasangan suami istri Sahrul Anwar (33) dan Nurbaiti Harahap (26) warga Dusun IV Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin.
Menurut korban angin puting beliung, Sahrul Anwar kepada wartawan pada Kamis (1/8/2024) pagi mengatakan kejadian angin puting beliung ini bermula Maghrib waktu itu istri saya lagi memandikan anak sedangkan saya diluar rumah lagi bersih-bersih kandang kambing kemudian saya masuk kedalam rumah melihat anak yang belum selesai berpakaian, waktu itu angin bertiup sudah sangat kencang langsung saya bawa anak dan istri keluar rumah seketika saya lihat semua seng beterbangan dan roboh.
"Kami keluar rumah berempat bersama adik ipar yang lagi ada didalam rumah,"ujarnya.
Setelah peristiwa itu, kata Sahrul, malamnya memang ada yang datang dari Babinsa dan Babinkamtibmas, kemudian siang hari kami juga menerima bantuan berupa tikar 2, beras 5 kg semua bantuan itu yang memberikan dari Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa.
Kemudian ada bantuan dari Polsek juga berupa sembako. Sedangkan untuk bantuan bahan berbentuk material bangunan hingga saat ini belum ada kami terima, akan tetapi kami telah dijanjikan akan diberikan bantuan secepatnya, dengan syarat fotocopy kartu keluarga (KK) dan KTP.
Sahrul juga menyebut juga sebelumnya rumah kami ini sudah pernah terkena angin puting beliung kira-kira setahun yang lalu, dan kami juga telah menerima bantuan berbentuk material bangunan.
"Harapan kami sekeluarga kepada pemerintah selain bantuan sembako ada juga bantuan lain berupa material bangunan, karena saya orang yang tidak punya dan istri saya juga orang yang tidak punya karena sudah tidak punya kedua orang tua lagi," bilangnya dengan nada sedih.
Terakhir, Sahrul mengatakan keluarganya tidak pernah menerima bantuan sosial berupa PKH dan lainnya, tapi kami memiliki BPJS Kesehatan dari Pemerintah itupun sudah mati.
"Kami berharap kepada pemerintah kalau bisa tolonglah dibantu kami, bukan kami mau senang tapi bagaimana bisa rumah kami terbangun lagi dan keluarga kami kembali bisa berteduh (dalam rumah)," tutupnya.
Hal senada juga disampaikan tetangga korban, Zulkifli (52) kepada media ini mengatakan dirinya melihat langsung peristiwa itu waktu Maghrib dengan angin bertiup sangat kencang tiba-tiba dirinya juga mendengar suara seng terlontar dan menggebu seperti ombak rupanya rumah Sahrul yang diterjang angin puting beliung.
"Saya langsung lari menuju rumahnya bersama tetangga yang lain, kami ramai-ramai mematikan lampu listrik takut terjadi yang tidak diinginkan. Setelah angin reda, paginya kami beramai-ramai sekitar 20 orang bergotong royong untuk membersihkan reruntuhan," paparnya.
Lanjut Zulkifli, dirinya berharap sebagai tetangga korban mohon kepada Pemerintah, agar secepatnya diberikan bantuan berupa barang material karena rumah ini keadaannya sangat parah, karena mereka ini orang yang tidak mampu.
"Kerja satu hari saja untuk makan tidak cukup, janganlah Pemerintah ini mengulur-ulur waktu karena untuk makan sajapun mereka sangat sulit, mohonlah pemerintah segera memberikan bantuan jangan berbentuk sembako saja, tapi berbentuk material bangunan karena itu yang saat itu sangat dibutuhkan untuk rumahnya diperbaiki," pungkasnya.