Kepada Bung Medan

- Kamis, 16 Juni 2022 17:23 WIB
Kepada Bung Medan
Chairil Anwar (Foto: Luthfy Syahban/detik.com)

Bung,

Mengenalmu

mendengar irama yang tak biasa

melihat diksi-diksi yang menabrak pakem syair dan rima

mendengar Kesepian yang Mengoyak-Ngoyak

melihat Binatang Jalang yang Terbuang

mendengar Cemara Jatuh yang Menderai

melihat Luka dan Bisa yang kau bawa berlari

 

Aku membaca

hidup adalah gairah perlawanan

            melawan batas

            melawan kalah

            melawan kesepian

 

Aku mengetahui

            ada sajak-sajak yang belum selesai

            ada suara-suara yang tak sampai

            ada cinta yang tak sempat terucapi

            ada sakit yang terus menggerogoti

 

lalu bagaimana aku maknai bahwa hidup hanyalah menunda kekalahan?

            sedang kau ingin hidup seribu tahun lagi

bahwa hidup adalah pelarian

            lalu kau bakar sepi dan kesendirian

            pada alkohol dan pelacur-pelacur di pinggir jalan

bahwa hidup adalah keterasingan

            pada malam

            pada perih

            pada dinding kamar yang selalu sunyi

lalu akhirnya kau melafal doa

            termangu

            menyebut AsmaNya

            mengetuk PintuNya

 

Bung, pada waktumu yang t’lah sampai

Aku Mengenangmu

            pada Aku,

            pada Semangat,

            pada Diponegoro yang membara menyala

pada romansa Taman yang kau syukuri

pada sakit yang tak kunjung usai

            kudengar Asma Tuhan yang terus berkumandang

pada Nisan yang pernah kau nukil

            lalu kini tertanam

            di liang pembaringanmu

 

Bung,

diujung asa

dalam derita

kau sudah lewati batas

semoga kau damai

dan tak Sia-Sia

 

 

Rantauprapat, 5 April 2021

Halmi Hasibuan

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru