Oleh karena itu pihak Timnas AMIN meminta agar Andre atau
TKN Prabowo-Gibran mempersiapkan data-data jika merasa ada data yang tidak benar. Bestari meminta agar Andre tidak terlalu gelagapan dengan mengaitkan Debat Pilpres kemarin dengan tidak beretika.
"Jadi kalau menurut saya Andre tidak usah terlalu gelagapan dalam menghadapi hal ini sehingga mengkait-ngaitkan tidak beretika dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, terkait tudingan berbohong, Bestari meminta agar pihak
Prabowo menghadirkan data dan langsung mengcounternya pada saat Debat kemarin. Menurutnya tidak perlu terlalu emosional, karena tinggal menjawab dengan data.
"Kalau mengatakan orang bohong, ya hadirkan saja datanya, dan counter pada saat itu karena itu lah ruangnya yang diberikan, gitu loh, kan tinggal dijawab, tanya, jawab. Nah nggak usah emosional, menurut saya itu terlalu emosional. Kenapa sih Andre kenapa dia mesti gelagapan sih ini," katanya.
Lebih lanjut, terkait kritikan
Anies mengenai anggaran Rp 700 triliun untuk membeli alusista, Andre Rosiade menjelaskan, berdasarkan data Kemenkeu pada 2020-2024 anggaran Kemenhan mencapai Rp 692,92 triliun yang digunakan tidak hanya untuk membeli alutsista, tetapi juga untuk kesejahteraan prajurit, riset, dan pengembangan SDM. Namun, Bestari menilai agar kubu
Prabowo memberi masukan kepada
Prabowo tentang bagaimana menjawab dengan baik sehingga dapat membantah dengan data dan fakta yang ada, bukan justru mengkritik Anies.
"Nah itu harusnya Andre menjelaskan itu, kenapa selama 5 tahun itu belum mewujudkan rumah untuk prajurit, gitu bukan malah mengkritisi Anies, tapi memberi penjelasan," kata Bestari.
"Lain kali saya menyarankan agar Andre Rosiade banyak memiliki masukan kepada
Prabowo tentang bagaimana menjawab yang baik sehingga masyarakat tercerdaskan dan dapat membantah hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan data fakta yang ada. Saya kira itu peran bagus untuk Andre Rosiade, saya kira," ujar Bestari.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Andre Rosiade, menyebut calon presiden nomor urut satu
Anies Baswedan sebagai sosok tak beretika dan rela melakukan kebohongan publik demi mencapai ambisi politik. Hal itu karena
Anies dinilai tidak beretika menyerang pribadi
Prabowo yang sempat mengusungnya di Pilgub DKI.
Pernyataan tersebut merujuk pada penampilan
Anies Baswedan di debat capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/24) malam.
Sebagai kader Partai Gerindra, Andre menilai
Anies tak beretika. Andre menilai
Anies ibarat kacang lupa kulit, sebab
Anies menyerang pribadi capres
Prabowo Subianto, tokoh yang menjadi penyokong utama pemenangan
Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta tahun 2017.
"Mas
Anies kehilangan otoritas
bicara etika pada debat ini. Sebab Pak Prabowo, pribadi yang diserang Mas
Anies selama ini, adalah tokoh utama penyokong pemenangannya di Pilgub DKI Jakarta. Kami seluruh kader Gerindra diperintahkan Pak
Prabowo turun ke Jakarta untuk membantu pemenangan Pilgub. Tapi lihat sekarang bagaimana balasannya," kata Andre dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).