bulat.co.id -Kota
Pemalang ternyata memiliki jalur yang cukup berbahaya bagi pengendara. Konon katanya, jalur ini memiliki mistis yang begitu kuat.
Jalur ini adalah jalan tanjakan Simaling yang berada di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Jalur ini merupakan salah satu jalur menanjak yang cukup membahayakan dan memerlukan ekstra kehati-hatian bagi para pengguna kendaraan yang melintas dari arah Pemalang - Purwokerto atau sebaliknya.
Kondisi Jalur utama Pemalang - Purwokerto ini terutama dari Kecamatan Randudongkal Pemalang hingga Karangreja Purbalingga, Jalur tanjakan / Turunan Simaling merupakan salah satu titik yang terkenal sebagai jalur tengkorak.
Baca Juga :Jalur Pantura Pemalang Ludes Terbakar">Warung Makan di Jalur Pantura Pemalang Ludes Terbakar
Disebut jalur tengkorak lantaran seringnya peristiwa lakalantas di kawasan itu. Seringnya Lakalantas di lokasi tersebut, oleh sejumlah pihak diyakini terkait dengan mahluk astral yang konon menghuni di area tersebut.
Ahmad (45) salah seorang penduduk setempat yang juga bekerja di pos keluar masuk kendaraan tambang pasir dimana keberadaannya di titik tengah samping tanjakan, membenarkan kerapnya insiden lakalantas di wilayah tersebut.
"Alhamdulillah dalam beberapa waktu terakhir ini, tidak ada insiden lakalantas di Simaling. Memang pada beberapa waktu sebelumnya lakalantas dengan korban luka hingga meninggal dunia, sangat sering terjadi di sini," ujarnya, Rabu (28/6/23).
Baca Juga :Krisis Anggaran Terpa Damkar Kabupaten Pemalang
Pulan, seorang warga setempat menyebut, kerapnya musibah lakalantas di jalur tengkorak tersebut diduga akibat berbagai faktor.
"Diantaranya pola berkendara, kurangnya penguasaan medan dan kelaikan kendaraan dan muatan melebihi kemampuan kendaraan (Overload)," katanya.
Selain itu, lanjut Pulan, jangan abaikan rumus di atas. Jangan lupa, kita harus menghargai makhluk dari dunia lain yang turut menghuni area ini.
"Berdasarkan riwayat yang ada, wilayah ini juga ditunggui oleh mahluk astral, yang sewaktu waktu bisa murka karena merasa terganggu," terangnya.
Baca Juga :Ini Kabupaten Termiskin Nomor Dua di Provinsi Jawa Tengah, Yuk Simak Penjelasannya
Ia pun menceritakan asal mula nama "Simaling". Berawal dari perburuan terhadap seorang pencuri akibat aksinya ketahuan.
Dalam upayanya menyelamatkan diri dari kejaran warga, sang pencuri sembunyi di rerimbunan pohon Kemaduan.