bulat.co.id -Yulia Maulidina (23) seolah mendapat masalah bertubi-tubi usai orangtuanya, Ai Supriatin (48) meninggal dunia.
Belum kering air mata ditinggal ibu tercinta, Yulia harus berhadapan dengan masalah baru yakni kendala biaya pengobatan di rumah sakit.
Hal ini berdampak pada proses fardhu kifayah jenazah Ai karena harus tertahan di rumah sakit dan tak bisa dibawa pulang ke rumah.
Jenazah Ai tak bisa dibawa pulang untuk dimakamkan lantaran BPJS Kesehatan yang dipakai untuk biaya pengobatan menunggak sebesar Rp1.820.000.
Di tengah kemelut kesedihan bertubi-tubi, Yulia harus pontang-panting cari pinjaman uang.
"Saya dapat pinjaman dari temen kerja untuk bayar tunggakan BPJS. Langsung buru-buru saya selesai kan supaya ibu bisa dibawa ke Cililin untuk dimakamkan," tutur Yulia, Senin 6 November 2023.
Yulia bercerita, Sang Ibu Ai adalah warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Beberapa bulan terakhir ibunya itu mengeluh sakit kaki. Agar perawatan terhadap ibunya lebih intensif, Yulia memilih membawanya ke Kota Bandung agar lebih dekat dengan dirinya.
Pada Minggu, 5 November 2023, kondisi kesehatan Ai makin memburuk.
Ia meringis kesakitan dan tak bisa berjalan. Pihak keluarga inisiatif membawanya ke ruang IGD salah satu rumah sakit di Kota Bandung.
Setelah mendapat perawatan intensif, petugas kesehatan memberi kabar bahwa Ai meninggal dunia, Senin 6 November 2023.
Cobaan ternyata belum usai, setelah tunggakkan dilunasi, jenazah Ai tetap tak bisa dibawa pulang pihak keluarga, karena rumah sakit minta Yulia turut melunasi denda keterlambatan pembayaran BPJS yang melebihi iuran pokok sebesar Rp2,6 juta.
Harapan untuk mengafani, menyolatkan, serta menguburkan jenazah sang ibu kembali pudar.
Yulia sempat minta keringanan, tapi tetap tidak bisa. Bahkan pihak rumah sakit bilang, jika sampai besok denda keterlambatan tak dibayar, perawatan Ai akan dimasukkan ke katei pasien umum dengan konsekuensi bayar pengobatan sebesar Rp30 juta.
"Pihak rumah sakit tetap tahan jenazah ibu. Pukul 8:10 WIB, ibu meninggal dunia, kita ingin cepat bisa diambil karena perjalanan ke Cililin jauh," papar Yulia.
"Saya sempat minta keringanan, tapi gak bisa. Malah diancam masuk pasien umum kalau sampai besok gak dibayar."
Bingung dengan kondisi tersebut, anak sulung Ai itu memutuskan meminta bantuan netizen X untuk menggalang dana agar jenazah bisa segera dimakamkan.
Dalam waktu sekejap, cuitan Yulia viral dan mendapat respons positif.
Bantuan dana akhirnya berdatangan hingga dirinya bisa membayar tunggakan pukul 13:48 WIB.
"Alhamdulillah berkat bantuan netizen akhirnya jenazah ibu bisa dibawa pulang. Bahkan sampai tadi sore masih banyak yang ngasih bantuan," jelasnya.
Yulia berharap musibah yang dialaminya tak dialami warga lain di Indonesia. Semoga dalam kondisi mendesak pihak rumah sakit dan BPJS bisa memberi keringanan. "Saya berharap rumah sakit dan BPJS memberikan keringanan, mungkin bisa dicicil atau berapa bulan. Semoga kasus ini cukup terakhir dialami saya," tandasnya.