Tragedi Kanjuruhan Makan Banyak Korban, Arist Merdeka: 17 Anak Meninggal dan 3 Luka Berat

- Senin, 03 Oktober 2022 19:20 WIB
Tragedi Kanjuruhan Makan Banyak Korban, Arist Merdeka: 17 Anak Meninggal dan 3 Luka Berat
Komisi Nasional Perlindungan Anak menyampaikan turut berdukacita yang mendalam atas tragedi kerusuhan pertandingan bola antara Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan - (Foto: Istimewa)

bulat.co.id - Komisi Nasional Perlindungan Anak menyampaikan turut berdukacita yang mendalam atas tragedi kerusuhan pertandingan bola antara Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (02/10/2022). Menurut data, 129 orang meninggal dunia diantaranya terdapat 17 anak meninggal dunia dan 184 luka berat.

Arist Merdeka menjelaskan, dari informasi yang ia dapat ada dua anak remaja dan satu anak usia 6 tahun menjadi korban. Disinyalir masih banyak anak-anak korban yang belum terdeteksi menjadi korban kerusuhan itu. 

"Informasi yang kita peroleh ada dua anak remaja dan satu anak berusia 6 tahun turut menjadi korban dalam tragedi kemarin," ujar Arist Merdeka.

Lebih lanjut Arist Merdeka Sirait mengatakan, atas kerusuhan ini meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera membentuk tim investigasi khusus dengan melibatkan, Bareskrimum, Inafis, Irwasum, Dokkes Mabes Polri dan Polda Jawa Timur, untuk mengumpulkan data-data dan mencari tahu serta memastikan faktor-faktor yang menjadi penyebab tragedi Kanjuruhan

"Demikian juga, Komnas Perlindungan Anak mendesak Gubernur Jatim, Walikota dan Bupati Malang patut segera memberikan santunan kematian kepada wali korban dan terhadap korban yang alami luka-luka berat," jelas Arist.

Dikabarkan, Organisasi Persepakbolaan di dunia (FIFA) juga menyampaikan turut berdukacita atas 129 korban meninggal dunia dan 184 orang luka diantaranya dikabarkan terdapat anak-anak menjadi korban tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan.

Sejarah terburuk persepakbolaan di Indonesia ini mendapat atensi serius dari organisasian persepakbolaan dunia FIFA dengan segera mengirim tim investigasi untuk melakukan penyelidikan di Jawa Timur.

Secara khusus, Komnas Perlindungan Anak segera mengirimkan Tim Investigasi dan Litigasi Komnas Perlindungan Anak untuk memeriksa dan melakukan investigasi untuk mengetahui berapa sesungguhnya jumlah anak dan balita yang meninggal dan luka berat dalam kerusuhan di Stadion Malang tersebut.

"Dari tragedi kerusuhan itu dikabarkan ada seorang ibu tewas karena terinjak-injak dan 2 remaja serta satu anak usia 6 tahun selamat untuk mendapat perawatan medis secara maksimal dari Dinas Kesehatan dan sejumlah rumah sakit," jelas Arist.

Atas tragedi kemanusiaan ini, Kommas Perlindungan Anak juga segera mendedak PSSI dan organisasi persepakbolaan melakukan evaluasi mendalam atas peristiwa ini. Serta segera menghentikan sementara liga 1 PSSI dan mengevalusi terhadap pelaksaan aturan-aturan secara total semua komponen persepakbolaan yang terlibat. Dan juga meminta Menpora, PSSI dan organidasi persepakbolaan mengevaluasi menyeluruh prosedur penyelenggaraan pertandingan.

"Komnas Perlindungan Anak juga mendesak Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Niko Afinta Karo-Karo untuk segera memeriksa apakah prosedur pengamanan pertandingan bola antara Arema FC Vs Persebaya ada yang salah," tambah Arist.

(rel)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru