Tolak Konflik Horizontal Nabire Topo, Mahasiswa IMPT Manokwari Gelar Unjukrasa

Enam Pernyataan Sikap Dibacakan
Hendra Mulya - Sabtu, 10 Juni 2023 08:00 WIB
Tolak Konflik Horizontal Nabire Topo, Mahasiswa IMPT Manokwari Gelar Unjukrasa
Istimewa
bulat.co.id -Konflik horizontal perang suku Mee dan Dani yang sedang terjadi di Topo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah hingga saat ini masih terus terjadi.

Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) Manokwari menggelar aksi unjukrasa di lapangan IMPT Manokwari, Jumat (9/6/23).

Senior Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT), Nobet Widigipa meminta agar masalah konflik kedua suku ini agar segera diselesaikan secepatnya.

"Sehingga kami mahasiswa IMPT meminta agar masalah ini segera diselesaikan. Kami tidak ada memihak kemana pun. Tetapi kami bersatu dan melakukan aksi ini agar persoalannya horizontal perang suku ini segera berakhir," kata Nobet.

IMPT, kata Nobet, mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten untuk menyelesaikan konflik horizontal ini secara hukum dan secara peraturan UUD tahun 1996 tentang mengatur tanah adat wilayah, ini sudah dijelaskan, maka peraturan Nasional dan pemerintah harus ditetapkan wilayah adatnya.

"Maka aktor utama adalah kepala suku Wate menjual tanah terhadap suku Mee tetapi tanah lokasi ini adalah sertifikat asli yang pegang adalah suku Wate, setelah itu menjual juga kepada suku Dani juga akhirnya masalah konflik sudah terjadi di Nabire Papua Tengah," jelas Nobet mewakili senior ikatan mahasiswa pegunungan tengah IMPT, Manokwari.

"Sehingga segera diselesaikan secara peraturan hukum pemerintah bahkan tanggung jawab oleh kepala Suku Wate," tegasnya.

Mewakili Dewan penasehat organisasi (DPO) Mias Kogoya Meminta kepada pemerintah segera di selesaikan persoalan konflik yang terjadi terhadap suku Lapangan dan suku Meepago.

"Di Tanah Papua ini konflik terjadi masyarakat Papua dan masyarakat Papua jadi Konflik terjadi ada di mana-mana, namun pemerintah tidak bisa menyelesaikan, jadi tolong di tuntaskan semua kasus ini," tegasnya Kogoya.

Kesempatan yang sama, Dewan penasehat organisasi (DPO) Raimondus Iyai menyampaikan peristiwa horizontal yang terjadi terhadap suku Dani dan Mee ini, aktor utama masalah itu adalah suku Wate. Sehingga kami tekankan kepada Suku Wate segera di adilkan.

"Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan 6 bupati, mohon segera selesai masalah ini, karena masalah ini untuk kita orang Papua," terang Iyai.

"Tokoh, pemuda, tokoh Adat, semua Elemen mohon berbicara bersama lalu selamatkan konflik yang terjadinya ini," kata Iyai.

Ketua Badan pengurus IMPT, Gergorius Kadepa mengatakan secara jujur meskipun terjadi perang suku, IMPT tetap bersatu dan tetap kepada moto yang telah disepakati.

"Kami Badan pengurus IMPT tidak mau melihat egoisme suku, egoisme marga, egoisme wilayah, egoisme kabupaten, maka di dalam ikatan mahasiswa pengunjung tengah kita adalah harus bersatu, kita adalah satu rasa, kita adalah satu generasi Papua," jelas Kadepa Badan pengurus IMPT.

Setelah itu, penanggung jawab aksi badan pengurus IMPT Gergorius Kadepa membacakan 6 poin pernyataan sikap sebagai berikut:

1. Mendesak kepada intelektual Meepago dan lapangan, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan kepala Suku kedua Belah pihak selesaikan masalah Konflik horizontal berkepanjangan mengorbankan memakan jiwa manusia.

2. Segera adili suku Wate Alex Raiki karena dia Aktor utama sebuah konflik di Topo kabupaten Nabire, provinsi Papua Tengah,

3. Pemerintah Provinsi Papua Tengah serba 6 Bupati segera mengatasi masalah perang Horizontal Topo kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah,

4. Konflik Horizontal Pemerintah Provinsi Papua Tengah segera tuntas konflik merupakan rakyat atau masyarakat tidak berdosa,

5. Hentikan konflik antara masyarakat Topo kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah,

6. Hentikan tanah Papua yang sedang terjadi konflik yang tidak manusiawi diatas tanah iniini.

Pernyataan sikap 6 poin dari ikatan mahasiswa pegunungan tengah (IMPT) mewakili 15 korwil. Kesepakatan bersama bahwa tandatangan poin-poin dan semua yang sudah dimuat ini adalah secara mutlak dan secara resmi bersama bagi mahasiswa kota studi Manokwari.

Reporter: Oto Dadigou Dipi Kayame

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru