Menurutnya,
pendekatan yang dilakukan seperti saudara itu lebih baik. Sehingga warga akan
lebih memahami terkait kebijakan yang diberikan."Sehingga tidak
ditunggangi isu-isu yang menyesatkan," kata dia.
Baca Juga : 15 Polisi di Batam yang Terluka Akibat Bentrokan Sudah Diizinkan Keluar RS
Kemudian,
katanya, pada tahap pertama pengerjaan proyek investasi ini pihaknya akan fokus
memindahkan warga dari empat kampung yang ada di Kelurahan Sembulang. Warga
yang bersedia, akan carikan rumah sewa atau ruko, sesuai yang mereka pilih.
"Untuk rumah susun tidak ada lagi, karena 99,99 persen mereka itu memang
tidak mau tinggal di rusun," katanya.
Selain
itu, BP Batam juga akan memberikan uang sewa rumah sebesar Rp1,2 juta per
bulan, uang saku Rp1,2 juta untuk setiap anggota keluarga dalam satu kepala
keluarga (KK).
Kebutuhan
itu diberikan sampai rumah permanen, fasilitas umum (taman masjid, kantor
polisi, sekolah, rumah sakit dan lain-lain) serta fasilitas sosial (jalan,
listrik, air dan lain-lain) untuk warga di Tanjung Banun, Pulau Rempang dan
Dapur 3, Pulau Galang sudah tersedia.
"Tanjung
Banun dan Dapur 3 tidak akan berbeda, masing-masing nanti dapat 500 m2 dan satu
unit rumah tipe 45 yang harganya sekitar Rp120 juta yang akan kami berikan
kepada mereka. Selain itu nanti juga ada ganti untung. Apabila ada warga yang
nilai asetnya lebih dari yang dijanjikan pemerintah, kekurangannya akan
dibayar," katanya..
Dia
menyebutkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tokoh Melayu di sana untuk
menentukan model rumah yang akan dibangun di dua daerah tersebut.
"Rumahnya
akan kami minta nanti disesuaikan dengan model yang warga mau. Kami akan
mengundang tokoh Melayu. Kami ikut saja. Begitu juga dengan masjid dan gerbang
masuk ke sana. Mereka juga minta jangan sampai hilang nama Rempang. Makam
leluhur juga akan dipertahankan, budaya adat akan kami jaga," demikian
Muhammad Rudi. (dhan/ant)