Puluhan Ribu Warga Sumbar Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Pemprov Ambil Langkah Ini

Hendra Mulya - Senin, 20 November 2023 11:45 WIB
Puluhan Ribu Warga Sumbar Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Pemprov Ambil Langkah Ini
Istimewa

bulat.co.id -PADANG | Sedikitnya, 23.253 jiwa penduduk di Sumatera Barat (Sumbar) masuk kategori miskin ekstrem. Guna mempercepat penanganan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menjalin kesepakatan awal atau Letter of Intent (LoI) dengan Building Resources Across Communities (BRAC) Internasional terkait percepatan penanggulangan kemiskinan berbasis graduasi.

Hal ini dilakukan sebagai langkah percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Sumbar menuju nol persen pada 2024.

Kemiskinan ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengaku angka kemiskinan ekstrem di daerahnya sudah mengalami penurunan.

"Alhamdulillah, menurut data BPS pada Maret tahun 2023, kemiskinan ekstrem Sumbar turun dari 0.77% (43.671 jiwa) menjadi 0.41% (23.253 jiwa). Artinya, sebanyak 20.418 jiwa telah berhasil dikeluarkan dari status kemiskinan ekstrem pada selama periode Maret 2022 hingga Maret 2023," kata Mahyeldi dalam keterangan yang diterima detikSumut, Senin (20/11/23).

Ia menyebut, persoalan kemiskinan berkaitan erat dengan berbagai dimensi kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, jaminan masa depan, hingga peranan sosial. Untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemprov Sumbar menjalin kerja sama dengan BRAC.

LoI dengan BRAC Internasional adalah langkah efektif dalam percepatan penanggulangan kemiskinan, dan sangat sejalan dengan program kemiskinan nasional yang menargetkan turunnya angka kemiskinan, terutama angka kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada tahun 2024.

"Kita diminta peduli pada kondisi kerentanan, kondisi ketidakberdayaan, dan kondisi ketidakmampuan serta ketersisihan. Kehadiran Tim dari BRAC International di Sumbar kita harapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya percepatan penurunan kemiskinan secara nasional," katanya.

Mahyeldi berharap, terus terbangun kolaborasi, sinergisitas, dukungan, dan peran serta seluruh pihak dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Sumbar.

"Insya Allah dengan bantuan dan fasilitasi dari BRAC ini, kita akan lebih cepat dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem ke angka 0% pada tahun 2024," ucap Gubernur berharap.

Dalam kesempatan yang sama, Abdurrahman Syebubakar selaku Country Lead BRAC International menyampaikan, penandatanganan LoI dengan Pemprov Sumbar merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh pihaknya di Indonesia.

"Ini menjadi sejarah bagi BRAC Internasional secara global. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pemprov Sumbar," ucap Abdurrahman.

Abdurrahman mengaku sangat bangga atas keterbukaan Pemprov Sumbar dalam berbagai kerja sama dengan berbagai pihak. "Oleh karena itu, memang tidak aneh jika Pemprov Sumbar selalu terdepan, karena semua targetnya tercapai dalam pembangunan, termasuk dalam memberantas kemiskinan," tutupnya.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru