bulat.co.id -Pemerintah berencana akan mengimpor 4 komoditas pada tahun 2023 ini. Salah satu diantaranya gula. Adapun bocoran besaran jumlah gula yang akan diimpor yakni sebanyak 991 ribu ton.
Menanggapi hal itu, menurut Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), pemerintah tak perlu mengimpor gula lagi di tahun ini.
Baca Juga:63 Negara di Dunia Alami Masalah Hutang, Indonesia Salah Satunya
Sebab, stok gula konsumsi masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun 2023.
"Stok kita itu masih ada. Kalau kita ngomong mau impor kita tidak bisa bicara dari berapa produksi kita saja, tetapi kita juga harus melihat stok kita awal tahun ini berapa," ujar Ketua Umum APTRI, Soemitro Samadikoen, Rabu (11/1/2023), dilansir Okezone.
Dia menjelaskan, kebutuhan gula konsumsi di Indonesia per tahun adalah 3 juta ton. Sehingga, apabila produksi panen petani tebu 2,4 juta ton per tahun, tidak serta merta langsung mengambil kebijakan impor gula 600 ribu ton. Menurut Soemitro, pemerintah harus melihat stok di awal tahun 2022 juga.
Dia menerangkan bahwa stok gula di awal tahun 2022 tidak kurang dari 1,1 juta ton, di mana terdiri dari 150 ribu ton gula kristal putih, dan 980 ribu ton gula kristal mentah.
Adapun stok awal tahun 2022 itu merupakan hasil importasi gula yang dikeluarkan izinnya pada Desember 2021. Artinya, gula impor yang diajukan pada Desember 2021 masuk ke bulan Januari 2022.
"Kalau kita bicara berapa jumlah gula ditahun 2022 ini? Pertama dari stok akhir 2021 menjadi stok awal 2022. (Jadi izin impor Desember 2021 kan jadi stok awal 2022), lalu di tambah impor 1,1 juta ton. Berarti kan totalnya ada 2,2 juta ton. Baru ditambah produksi panenan kita 2,4 juta ton. Dengan demikian totalnya jadi 4,6 juta ton," jelasnya.
"Sementara gula yang kita konsumsi itu 3 juta ton per tahun. Jadi kita ini masih punya stok 1,6 juta ton gula. (Ini kalau berdasarkan hitung-hitungan)," katanya.
Menurut Soemitro, jika pemerintah ingin mengimpor gula, pengecekan stok gula jangan hanya dilihat dari gudang PTPN saja. Namun perlu juga di cek dipedagang pasar, dan gerai-gerai supermarket di seluruh Indonesia.
"Yang dilihat jangan dari gudang PTPN saja. Yang di tempat lain apakah sudah di lihat? Seperti di pedagang, gerai-gerai supermarket. Gerai supermarket kita aja ada 60.000 gerai. Kalau 1 supermarket saja pegang stok 1 ton gula. Maka ada 60.000 ton gula. Itu kalau tiap gerai 1 ton. Kalau lebih? Berarti kan stoknya ada," tegasnya.