bulat.co.id -JAKARTA
| KomisiPemberantasan
Korupsi(KPK) dilaporkan telah melakukan operasi tangkap tangan
di tubuh Badan SAR Nasional (Basarnas). Dari OTT ini, sedikitnya dibakarkan 10
orang diamankan.
Hingga saat ini, KPK masih mengonfirmasi barang
bukti uang tunai yang diamankan KPK kepada para pihak yang ditangkap.
Baca Juga :800 Al-Qur'an Cetakan Madinah Diserahkan Arab Saudi ke Pemkab Aceh Besar
Kepala Bagian Pemberitaan
KPK Ali Fikri mengatakan,
kesepuluh orang itu telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, untuk
dimintai keterangan. Salah satunya merupakan pejabat di Basarnas. Namun, Ali
belum mau menyebutkan identitas yang diamankan KPK.
Ia mengungkapkan, pihak yang ditangkap diduga
mengetahui dugaan peristiwapidanatersebut
sesuai dengan alat bukti yang diperoleh KPK. "(Mereka diamankan) Terkait
dugaankorupsisuapmenyuap
dalam pengadaan peralatan deteksi korban reruntuhan tahun anggaran 2023," kata
Ali di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Ali mengungkapkan, mereka ditangkap di sekitar
Cilangkap, Jakarta Timur, dan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, ketika sedang
memberikan dan menerima suap. Saat ini, KPK masih mengonfirmasi barang bukti
uang tunai yang diamankan kepada para pihak yang ditangkap untuk memastikan
apakah barang bukti itu ada kaitannya dengan dugaan tindak pidana korupsi.
Baca Juga :Cinta Mega Dicopot dari DPRD DKI Gegara Main Game Candy Crush saat Paripurna
Namun, ia belum bisa menyebutkan uang yang diamankan
KPK karena masih dihitung. "Sesuai ketentuan, tentu kan 1 x 24 jam, maka siang
ini kami lakukan gelar perkara untuk menentukan hasil dari seluruh kegiatan
tangkap tangan dimaksud. Kesimpulan dari proses tersebut baru kami sampaikan
kepada masyarakat," kata Ali.
Menurut dia, operasi tangkap tangan ini dilakukan
KPK berdasarkan laporan dari masyarakat. Pemberantasan korupsi yang dilakukan
KPK sinergi dengan beberapa pihak, termasuk masyarakat.
Dihubungi terpisah, saat ditanya terkait pejabat
Basarnas yang diamankan KPK, Agus Basori dari Humas Basarnas mengatakan, sampai
saat ini pihaknya masih menunggu dan belum ada pernyataan resmi dari Basarnas.
(dhan/kmp)