bulat.co.id -JAKARTA
|
Kasus obesitas atau berat badan berlebih muncul lagi di Kota Tangerang. Setelah
sebelumnya almarhum Muhammad Fajri memiliki
berat badan 300 kg, kali ini obesitas ekstirm dialami Cipto Raharjo, warga asal
Kecamatan Pinang, Tangerang, dengan berat badan 200 kg.
Evakuasi Cipto
Raharjo yang baru-baru ini dilakukan juga membuat heboh warga setempat. Tidak
sedikit yang berpendapat maraknya temuan
obesitas di Kota Tangerang, sebagai
imbas kasus Fajri. Namun, Dinasi Kesehatan Kota Tangerang memiliki opini yang
berbeda.
Baca Juga :Panji Gumilang Disangkakan Pasal Berlapis, Mulai dari Penistaan Agama hingga ITE
Menurut Humas Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Erwin Janwar, mengungkapkan,
kasus obesitas sebenarnya sudah ada sejak lama. Hanya saja, banyak pasien
obesitas yang merasa kondisi yang dimiliki masih tergolong normal.
"Kasus obesitas itu sebenarnya udah banyak. Cuman, kesannya 'ah masih oke
kok'. Tapi orangnya nggak pernah tahu, karena obesitas itu kan dilihat dari
yang namanya body mass index (BMI)," ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Meski begitu, ia mengaku kasus yang dialami mendiang Fajri memang menjadi salah
satu pemicu masyarakat menjadi semakin lebih waspada akan bahaya obesitas. "Jadi
obesitas ini sebenarnya udah ada. Cuman dengan adanya kasus ini (Fajri),
tingkat kewaspadaan masyarakat lebih tinggi," imbuhnya.
"Akhirnya ketika masyarakat merasa 'ini kayaknya keluarga saya ada yang
obesitas', melaporlah mereka ke puskesmas," tambahnya.
Baca Juga :Kepala Pengamanan Lapas di Kaltara Aniaya Napi hingga Tewas gegara Tersinggung
Erwin juga meluruskan persepsi orang-orang tentang obesitas. Menurutnya,
obesitas tak hanya disebabkan faktor jumlah makanan yang dikonsumsi, tapi juga
kandungan zat yang ada di makanan tersebut.
"Orang berpikir obesitas itu karena banyak makan, padahal nggak begitu.
Apalagi sekarang junk food, minuman gelas yang berkalori tinggi, dan gula
tinggi, itu juga bikin obesitas," terangnya.
Ia juga mengimbau untuk tidak
menyepelekan obesitas dan mengajak masyarakat agar lebih aktif lagi dalam
menerapkan perilaku hidup sehat. " Makanya kita mengajak yuk kalau
nggak olahraga, jaga pola makan," ungkapnya.
"Kami punya banyak program di puskesmas, itu
kesehatan olahraga, program gizi, ada juga program untuk penyakit tidak
menular. Itu yang kami galangkan di tingkat puskesmas," pungkasnya.
(dhan/dtk)