bulat.co.id -MEDAN I Saat ini sedang berlangsung persidangan kasus korupsi tambang nikel di Pengadilan Negeri Ternate.
Terdakwa mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, mengungkap adanya peran Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, putra menantu Presiden Joko Widodo, dalam jaringan bisnis itu.
Terkait hal ini, Abdul Ghani mengaku pernah diundang Bobby untuk berkunjung ke Medan bersama istri dan staf khususnya, Muhaimin Syarif.
Belakangan, foto-foto pertemuan antara Abdul Ghani dan rombongannya dengan Bobby Nasution beredar di media sosial.
Foto tersebut menunjukkan pertemuan dalam suasana yang akrab antara mereka di rumah pribadi Bobby Nasution di Komplek Taman Setia Budi, Medan.
Walaupun tak diketahui kapan pertemuan itu tepatnya berlangsung, Abdul Ghani menegaskan bahwa ia mendapat sambutan yang hangat dari Bobby Nasution.
Mereka kemudian berbicara mengenai bisnis tambang nikel milik Bobby dan Kahiyang di Halmahera Timur.
Selama persidangan berlangsung, kawasan tambang milik Bobby Nasution di Halmahera Timur disebut sebagai Blok Medan, yang menandakan sebuah lokasi tambang yang nantinya tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun.
Lokasi tersebut disebut-sebut kaya akan bahan nikel, material utama untuk pembuatan baterai.
Bahan nikel saat ini sangat dibutuhkan oleh teknologi mobil listrik, sehingga harganya melonjak tajam.
Meskipun pemerintah Indonesia telah melarang ekspor nikel ke luar negeri karena bahan tersebut sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri dalam negeri, nyatanya nikel dari Maluku Utara telah diekspor ke China secara diam-diam selama beberapa tahun terakhir.
Pengamat ekonomi Faisal Basri dengan tegas menuding bahwa Bobby Nasution merupakan salah satu aktor penyelundupan nikel dari Maluku Utara ke China, sehingga menyebabkan kerugian triliunan rupiah bagi negara.
Dilansir kajianberita, selain Bobby, nama Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, juga terlibat di dalamnya.
Maluku Utara adalah kawasan yang banyak memiliki tambang nikel, sehingga tidak heran jika sejumlah kelompok yang dekat dengan penguasa ramai-ramai mengelola tambang di wilayah tersebut.
Hal inilah yang membuat korupsi pengelolaan tambang cukup meningkat, sehingga menyeret Abdul Ghani Kasuba yang saat itu menjabat sebagai gubernur ke dalam kasus gratifikasi.
Abdul Gani Kasuba kemudian terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi pada hari Senin, 18 Desember 2023.
Selain itu, ada sejumlah pejabat lain yang menjadi tersangka, termasuk Muhaimin Syarif, mantan Ketua Gerindra Maluku Utara yang berperan sebagai staf khusus Abdul Ghani.
Abdul Ghani Kasuba mengungkap adanya keterlibatan Bobby dalam bisnis tambang di wilayahnya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Ternate.
Bobby lah yang mengundang rombongan Abdul Ghani untuk datang ke Medan membahas izin usaha tambang tersebut.
Rombongan Abdul Ghani yang terdiri dari keluarga dan sahabat dekat diterima dengan sangat baik di rumah pribadi Bobby Nasution.
Saat pertemuan itu, Abdul Ghani dan rombongannya sempat berfoto bersama dengan Bobby. Belakangan, foto tersebut banyak beredar di media sosial dan jaringan grup WhatsApp.
Ketika ditanya oleh wartawan tentang bisnis tambang ilegal di Maluku Utara, Bobby enggan memberi tanggapan dan memilih untuk mengembalikan urusannya kepada persidangan yang berlangsung.
