bulat.co.id -
MAGETAN
| Sebuah foto
santriwati menenteng senjata laras panjang di
Magetan,
Jawa Timur viral di media sosial. Dalam foto, terlihat enam orang santriwati
yang mengenakan seragam ini berfoto layaknya militer wanita.
Namun, apa sebenarnya fakta yang ada di balik foto yang
beredar luas dikalangan masyarakat ini?
Baca Juga :Delapan Korban Tragedi KA Dhoho di Jombang Ternyata Satu Keluarga
Santriwati
Bawa Senjata Saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan mengatakan foto
tersebut merupakan santriwati Ponpes Baitul Quran Magetan, Jawa Timur. Ridwan
mengatakan foto tersebut bagian dari masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
"Kita sudah klarifikasi itu merupakan kegiatan
MPLS siswi baru di sekolah Ponpes Baitul Qur'an Magetan," kata Ridwan.
Kegiatan MPLS itu, lanjut Ridwan, berlangsung
tanggal 10 hingga 15 Juli 2023 dan melibatkan salah satu event organizer.
"Kegiatan MPLS siswi baru itu tanggal 10 hingga 15
Juli 2023 yang lalu bagi siswi baru. Kegiatan dipandu EO," jelas Ridwan.
Senjata
Laras Panjang Dipegang Santriwati untuk Latihan Tembak
Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan,
Isgianto menyebut foto itu diambil di hari terakhir kegiatan MPLS. Kegiatan
MPLS itu dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga yakni event organizer (EO).
"Itu adalah kegiatan simulasi yang kami tampilkan
saat MPLS. Simulasi eksibisi pengenalan sekolah bagi santri baru," kata
Isgianto, Minggu (30/7/23).
Baca Juga :Dukun Alternatif di Sukabumi Digorok Pasien Saat Dirukiah
Kegiatan yang ada di foto itu berlangsung pada
15 Juli 2023 lalu, saat hari terakhir masa MPLS. Santriwati yang ada di foto
adalah peserta kegiatan menembak dengan airsoft gun.
Isgianto menyebut hanya ada beberapa santriwati
saja yang menjadi peserta kegiatan tersebut. Hal itu karena keterbatasan waktu
yang ada. "Karena keterbatasan
waktu maka tidak semua ikut menembak. Hanya beberapa
santriwati saja," kata Isgianto.
MPLS di
Ponpes itu menurut Isgianto diikuti santri
dan
santriwati kelas 7 atau MTs dan kelas 10 MA. Semua peralatan airsoft gun
itu milik pihak ketiga yang digandeng Ponpes.
"Semua peralatan dari pihak ketiga yang kami
datangkan sebagai penyelenggara. Kami tidak memiliki senjata," kata Isgianto.
Santriwati Mengenakan Rompi Antipeluru
Tidak hanya memegang senjata laras panjang, ke
enam santriwati juga mengenakan rompi mirip antipeluru. Hal tersebut juga
dibenarkan oleh Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan.
'Betul, selain membawa senjata airsoft gun mereka
juga memakai rompi antipeluru," ujarnya.
Mereka berfoto bersama dengan posisi siaga dengan
latar belakang area persawahan dan terlihat bangunan masjid. Dalam keterangan
di sejumlah media sosial, lokasi foto tersebut berada di sebuah sekolah pondok
pesantren (ponpes) di Magetan.
Baca Juga :Fakta Dibalik Tewasnya Pelaku Narkoba Ditangan Personil Ditresnarkoba Polda Metro Jaya
Penggunaan
Airsoft Gun Belum Mengantongi Izin
Ridwan menyebutkan kegiatan MPLS dengan
menggunakan airsoft gun itu tidak memiliki izin. Polisi tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut dan
baru mengetahui penggunaan airsoft gun itu saat foto-foto santriwati itu viral
di media sosial.
"Belum ada izin dan kita tahunya setelah viral di
medsos," tandas Ridwan.
Sebelumnya, sebuah foto sejumlah santriwati
berpose mengangkat senjata laras panjang beredar di media sosial. Dalam foto
tampak 6 santriwati mengenakan seragam atasan merah, bawahan rok panjang, dan
kerudung warna biru.
Selain memegang senjata laras panjang, keenam
santriwati juga mengenakan rompi mirip antipeluru. Sedangkan latar belakang
foto tampak area persawahan dan sedikit tampak bangunan masjid.
Dalam keterangan di sejumlah media sosial, lokasi
foto tersebut berada di sebuah sekolah pondok pesantren (ponpes) di Magetan.
Polisi pun telah melakukan penelusuran.
Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan saat
dikonfirmasi detikJatim membenarkan foto yang beredar tersebut berlokasi di
Magetan. Menurut Ridwan, santriwati tersebut berasal dari kelas 7 dan 10.
(berbagai sumber)