bulat.co.id -
LAMPUNG |
Aktivitas
Gunung Anak Krakatauterus meningkat
dalam sepekan terakhir. Tercatat, dalam satu pekan terakhir, Gunung Anak
Krakatau sudah ratusan kali erupsi.
Terhitung sejak
Senin, 10 hingga 17 Juli, gunung api yang berada di Selat Sunda tersebut erupsi
sebanyak 195 kali. Pada erupsi yang terjadi selama sepekan terakhir, Gunung
Anak Krakatau memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian rata-rata mencapai 100
hingga 300 meter dari kawah.
Baca Juga :Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada
Berdasarkan
pantauan dari Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Desa Hargo
Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Gunung Anak Krakatau pada Rabu
(19/7/23), Gunung Anak Krakatau saat ini terlihat tertutup kabut, asap kawah
bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis.
Petugas Pos Pantau
Gunung Anak Krakatau, Suwarno membenarkan jika gunung api tersebut akhir-akhir
ini kerap kali mengalami erupsi.
Suwarno
mengatakan, aktivitas Gunung Anak Krakatau merupakan pergerakan untuk membangun
badan gunung setelah longsor dan erupsi menyebabkan tsunami pada 2018 lalu.
Namun saat ini
aktivitas Gunung Anak Krakatau cukup lemah dan tidak berpotensi mengakibatkan
tsunami. "Untuk sementara ini aktivitas Gunung Anak Krakatau masih cukup aman
karena letusannya relatif kecil. Bisa dikatakan erupsi Gunung Anak Krakatau
merupakan suplai untuk membangun tubuhnya sendiri," kata Suwarno.
Baca Juga :Ngaku Temukan Batu Meteor, Pria di Nganjuk Mimpi Dapat Pesan dari Wanita Tua
Meskipun aktivitas
erupsi Gunung Anak Krakatau dianggap aman, tetapi masyarakat, nelayan, maupun
wisatawan diimbau agar tidak mendekati kawah
Gunung Anak Krakatau dalam radius
lima kilometer. Selain itu, masyarakat diharapkan tetap tenang dan waspada
serta jangan termakan berita bohong atau
hoax
terkait
erupsi Gunung Anak Krakatau.