Beras Untuk Jamaah Haji Diimpor Dari Vietnam dan Thailand

- Sabtu, 13 Mei 2023 10:10 WIB
Beras Untuk Jamaah Haji Diimpor Dari Vietnam dan Thailand
Istimewa
Beras
bulat.co.id - Beras untuk konsumsi jemaah haji dan umrah asal Indonesia ada yang berasal dari Vietnam dan Thailand. Hal ini diungkapkan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil.

Meski tidak memberi rincian, Ali menyebut jumlahnya cukup banyak. Temuan ini berdasarkan pembicaraan Kementan dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Arab Saudi.

"Beras yang dikonsumsi jemaah haji dan umroh kita, menurut pembicaraan kami di sana dengan Konjen (Konsulat Jenderal) di Jeddah, termasuk Arab Saudi itu masih banyak yang dari Vietnam dan Thailand," katanya di Head Office PT Pangansari Utama Food di Jakarta, Jumat (12/5/2023), dilansir dari detikcom.

Baca Juga: Sayur Mayur Asal Karo Masih Harga Stabil

Terkait ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah melakukan pembicaraan. Duta Besar Arab Saudi juga dilibatkan untuk membahas soal stok beras yang seharusnya dari Indonesia.

"Waktu itu sudah intens Mentan dengan Menag, termasuk Dubes Arab untuk membicarakan beras konsumsi jamaah haji umroh kita agar berasnya dari Indonesia," jelasnya.

Ia berharap PT Pangansari Utama Food yang baru saja mengekspor perdana bumbu dan makanan siap saji ke Arab Saudi bisa berpartisipasi dalam hal ini. Adapun nilai ekspor perdana yang dilakukan Pangansari mencapai sekitar Rp 26 miliar.

"Mudah-mudahan bisa besok setelah bumbu-bumbu ini, ke depan bisa dengan berasnya," ucapnya.

Dalam kesempatan itu Ali turut menyinggung ekspor rempah-rempah Indonesia ke luar negeri. Menurutnya ada beberapa negara yang masih menjadi hub untuk ekspor produk tersebut. Padahal jika mengekspor tanpa melalui hub maka nilai tambahnya cukup besar.


"Importir lada terbesar kita adalah Vietnam. Lalu mungkin Arab impor spices (rempah) dari Vietnam, bisa jadi. Berarti lada siapa? Itu pasti ada sebagian lada Indonesia. Ini Pangansari grup langsung diekspor ini berarti salah satu langkah cukup besar. Importir kita hortikultura kita, Vietnam sebagai hubnya, Belanda, Mesir. Begitu kita bisa langsung ekspor, nilai tambahnya besar," bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Perdagangan (Sesditjen PHU Kemenag) Ahmad Abdullah Yunus menyebut biaya konsumsi jemaah haji dan umroh Indonesia mencapai Rp 2 triliun. Ia menganggap jika hal itu bisa dioptimalkan maka bisa memberikan manfaat besar.

"Dan biaya konsumsi mungkin Rp 2 triliun kurang sedikit. Nilai ekonominya untuk kalau pun nanti misi kerja sama kami dengan Kemendag Kementerian Koperasi dan UMKM kemudian dengan KADIN Timur Tengah, terutama di sini, dan para pelaku usaha dari travel haji dan umrah, apabila bisa dioptimalkan masyaallah tabarakallah merupakan nilai manfaat yang luar biasa," imbuhnya.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru