bulat.co.id - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) kembali menjadi sorotan akibat perilaku pegawainya. Pegawai
DJBC bernama Widy Heriyanto viral lantaran mengatai netizen babu di Twitter.
Cuitan kasar itu ia lontarkan saat menanggapi keluhan
masyarakat soal piala-piala yang didapatkan dari kompetisi di luar negeri, kemudian
ditarik biaya bea masuk.
Baca Juga: Tim Gabungan Bea cukai dan Satpol PP Geledah Toko Rokok Tanpa Cukai di Pemalang
Awalnya, developer game bernama Kris Antoni curhat terkait penghargaan
yang sering ia menangkan dari perlombaan di luar negeri dikenakan pajak oleh
pihak Bea Cukai.
Cerita Kris lewat akun Twitter akun @kerissakti itu disambar
oleh Widy lewat akun @wadawidy dengan komentar menghina.
"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan
impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi
peraturan," cuit @wadawidy dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (25/3/2023).
"2013 kejadian, sampai sekarang masa nggak pernah baca.
Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo-nya juga nggak cari tahu. Nggak
perlu jadi (pegawai) Bea Cukai buat ngasih paham 'barang impor ya wajib bayar
pajak impor' dan jangan menggeneralisir case lo dengan bawa 'WNI se-Indonesia
komplain", imbuh Widy.
Melihat jawaban itu, warganet pun menyerang Widy. Bukannya
mereda, sang pegawai bea cukai justru menyebut netizen yang membela Kris
sebagai babu.
"Para babu sibuk belain tuannya". "Ciee
babunya datang," cuit @wadawidy.
Akun @wadawidy tersebut kini digembok menyusul perang opini
soal Bea Cukai di media sosial.
Terkait hal itu, Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo
meminta pegawai di lingkungan Kemenkeu lebih menahan diri dan bersikap bijak.
"Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik.
Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak
bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," katanya.
Prastowo menyebut pihaknya sudah koordinasikan dengan unit
kepatuhan internal untuk tindak lanjut permasalahan tersebut. "Kami
monitor dan koordinasikan. Situasi sedang panas dan keruh, sebaiknya tak nambah
gaduh," ucapnya.