"Pembicaraan bersama DPR salah satunya adalah
bagaimana membalik proses kemarin itu jemaah lunas dulu baru cek kesehatan
sehingga seringkali petugas kita inienggakberani atauenggakenak
hati untuk tidak meloloskan," tuturnya.
Selain pengetatan persyaratanistithaahYaqut
juga akan meningkatkan pelayanan dari pihak ketigamasyarikhSaudi
Arabia. Akibat sejumlah kendala yang dialami jemaah ibadah haji 2023 mulai
peristiwa jemaah haji telantar di Muzdalifah lebih dari 10 jam.
Baca Juga :Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo Terkait Jaringan Bom Astana Anyar
Disusul dengan jemaah tak kebagian tenda
peristirahatan di Mina karena kapasitan tenda tak mampu menampung seluruh
jemaah dan mengakibatkan permasalahan lanjutan dengan kondisi suhu panas di
Arab Saudi, hingga kebutuhan toilet yang tidak tercukupi.
Kemenag telah menurunkan tim investigasi yang
dibantu oleh lembaga pengawasan dan antikorupsi Arab Saudi (Nazaha), dengan
hasil investigasi bahwa terdapat kekerangan pelayanan, yang semestinya perlu
dilakukan penambahan pelayanan ibadah haji kerja sama dengan pihak ketiga Arab
Saudi.
Persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2024 dilakukan
lebih cepat karena pihak Saudi Arabia juga telah menetapkan kuota yang sama
yakni 221.000 peserta haji Indonesia. Evaluasi turut dilakukan dalam rangka
persiapan menyambut penyelenggaraan ibadah haji 2024 mendatang. (dhan/bs)