bulat.co.id -
MEDAN | Kondisi salah satu unit usaha Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota
Medan,
Medan Zoo, sangat mengiris hati bagaikan hidup segan
mati malu-malu.Bukan
satwa yang ada di
Medan Zoo saja yang terancam, manusia yang bekerja juga ikut terancam akibat
krisis finansial yang melanda.
Saat ini
Medan Zoo sedang menjadi sorotan karena berbagai hal, termasuk kondisi kebun binatang yang dianggap tidak terawat. Kebun binatang itu sudah ditumbuhi banyak rumput liar dan jalan setapak pun sudah mulai rusak dan berlumut.
Hewan-hewan di
Medan Zoo sudah tidak lagi banyak. Hewan-hewan di sana hanya ada beberapa di antaranya burung merak, burung kakaktua, burung elang ular, gajah, Harimau Sumatera, dan Harimau Benggala.
Bahkan dalam rentang waktu 2 bulan, ada 3 ekor harimau
mati di
Medan Zoo. Di antaranya 2 Harimau Sumatera dan 1 Harimau Benggala.Terbaru, Harimau Sumatera bernama Nurhaliza atau Putri ditemukan
mati di penghujung tahun 2023. Harimau tersebut
mati dengan berbagai indikasi penyakit.
"Di hari terakhir tahun 2023, tepatnya Minggu 31 Desember 2023 terjadi ke
matian Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang bernama 'Nurhaliza alias Putri' ditemukan
mati pada tanggal 31 Desember 2023 sore pukul 16.48 WIB di
Medan Zoo," ungkap Balai Besar KSDA Sumatera Utara Rudianto Saragih Napitu.
Rudianto mengungkapkan saat dilakukan pemeriksaan pada November 2023 lalu, Harimau Sumatera ini terindikasi mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Sebelum
mati, harimau ini mulai menunjukkan gejala-gejala seperti tak nafsu makan dan sering sesak napas.
"Sebelum mengalami ke
matian, HS 'Nurhaliza' terlihat lesu, nafsu makan turun dari satu bulan yang lalu, disertai napas berat dan berbunyi, pergerakan lambat dan lemah, serta nafas sesak dan sering muntah setelah makan," lanjutnya.
Berkaitan dengan pengelolaan
satwa, KSDA Sumut telah melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi
Medan Zoo sejak April 2023. Dalam hal ini didapatkan fakta bahwa pengelolaan
satwa belum memenuhi standar pengelolaan Lembaga Konservasi, terutama animal welfare, fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan.
"Hal terlihat dari kandang
satwa buas yang kurang baik seperti kandang yang sudah mulai rusak dan lembab mengakibatkan penurunan kesehatan
satwa," tutur Rudianto.
Pegawai Tak Digaji-Utang Pakan SatwaManajer
Medan Zoo Pernius Harefa mengatakan jika mereka berutang pakan
satwa ke vendor. Utang ke vendor sudah mulai Agustus hingga November 2023 karena tidak sanggup membayar pakan hewan.
"Karena nggak sanggup bayar pengadaan pakan
satwa," kata Pernius Harefa. Selain itu, gaji
pegawai Medan Zoo juga sudah tidak dibayarkan dalam beberapa bulan terakhir. Pegawai tidak digaji mulai Agustus 2023 hingga saat ini." ucapnya.
Masalah keuangan
Medan Zoo tersebut dikarenakan jumlah pengunjung yang sangat minim. Apalagi sumber pendapatan
Medan Zoo disebut hanya berasal dari tiket pengunjung dan tidak menerima bantuan dari Pemkot
Medan. "Kita nggak ada APBD," ujarnya.
Bobby Nasution Respons Kondisi
Medan Zoo
Wali Kota
Medan Bobby Nasution mengatakan kondisi dari 5 unit usaha di bawah naungan PUD Pembangunan, terdapat 1 unit usaha yang profitnya dapat membantu
Medan Zoo. Unit usaha tersebut diminta untuk membantu pakan dan gaji
pegawainya.
"Kita kemarin itukan
Medan Zoo dibawa BUMD PUD Pembangunan, dia yang bukan hanya membawahi
Medan Zoo, tapi beberapa unit usaha lain. Kita lihat memang dari unit usahanya, saat ini hanya satu unit usaha profitnya bisa menutupi usaha dari kegiatan usaha yang lain,ini yang kita sampaikan dari profit itu ditambahkan yang pertama adalah untuk
satwa di situ dan para
pegawai Medan Zoo," kata
Bobby Nasution di Balai Kota
Medan beberapa waktu lalu.
Jika ingin memberikan suntikan dana dari APBD ke
Medan Zoo, langkah tersebut harus seizin DPRD
Medan. Sehingga dirinya mendorong PUD Pembangunan maupun
Medan Zoo agar melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk menyokong pendanaan.
"Dari Pemko pastinya, kalau kita bilang suntikan dana dari pemko itu kan, berarti harus penambahan penyertaan modal kembali, izin dari DPRD dan segala macam, karena itu sebenarnya opsi itu yang belum ada, opsi yang saya sampaikan ke BUMD membangun kerjasama," ucapnya.