bulat.co.id -
MADINA | Harimau Sumatera (HS) ditemukan dalam keadaan
mati terperangkap jerat babi hutan di Desa Hutarimbaru SM, Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, Rabu (11/09/ 2024).
Harimau yang diperkirakan berumur 2 tahun dengan berat sekitar 45 Kg ditemukan disekitar perkebunan warga yang tidak jauh dari desa atau tepatnya di wilayah Sabarang Desa Hutarimbaru SM. Saat ini harimau tersebut di amankan di kantor TNBG Untuk diserahkan kepada BKSDA Padang Sidempuan.
Berdasarkan pantauan dilapangan, Camat Kotanopan Agus Salim bersama Dan Ramil 14 Kotanopan Kapten Inf. Syaiful Abdi, Kapolsek Kotanopan AKP. Parsaulian Ritonga terlihat hadir di lokasi. Penemuan harimau ini sempat menjadi tontonan warga sebelum di bawa pihak TNBG Madina.
Irfan Tambunan selaku penjerat babi mengatakan, pagi itu anaknya bernama Faizal pergi melihat jerat yang dipasang beberapa hari lalu. Alangkah terkejutnya ia melihat Harimau sudah terjerat di bagian kaki dalam kondisi mati.
Melihat itu, ia langsung pulang dan melapor ke perangkat desa. Tidak berselang lama Kepala Desa melaporkan penemuan harimau tersebut ke Camat Kotanopan, Polsek dan Dan Ramil 14 Kotanopan dan pihak TNBG dan BKSDA Padang Sidempuan.
Sekitar pukul 08.00, pihak Forkopincam dan TNBG turun kelokasi dan langsung membawa binatang yang sudah mati tersebut ke desa. Tidak berselang lama pihak TNBG membawa harimau tersebut ke kantor TNBG Panyabungan.
Kepala Desa Hutarimbaru SM, Fahrizal Lubis membenarkan ditemukan harimau mati di wilayah desanya karena masuk jerat babi. " Penemuan ini sudah kita laporkan ke pihak terkait dan mereka sudah turun ke lokasi. Sedangkan harimau tersebut telah di evakuasi ke desa dan saat ini sedang menuju kantor TNBG Madina," katanya.
Sementara Kepala seksi PTN Wilayah II Kotanopan Mahnafruzar menyampaikan, saat turun ke lokasi ditemukannya harimau terjerat di wilayah desa Hutarimbaru SM, pihaknya langsung kelokasi dan ditemukan harimau sudah mati.
"Saat ini harimau tersebut sudah kita amankan dikantor TNBG untuk selanjutnya akan diserahkan ke pihak BKSDA Padang Sidempuan," ujarnya.
Mahnafruzar menghimbau warga agar jangan memasang jerat bentuk apapun, karena keberadaan jerat tersebut dapat mengundang datangnya binatang harimau.
"Kami juga meminta kepada masyarakat yang melihat harimau agar segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pihak Muspika, BKSDA, Balai TNBG maupun pihak terkait lainnya untuk penanganan lebih lanjut," tuturnya.