Persoalan BBM di Lembata, Bupati Mengaku ada Mafia yang Bermain

- Kamis, 06 Oktober 2022 20:43 WIB
Persoalan BBM di Lembata, Bupati Mengaku ada Mafia yang Bermain
Antrian panjang kendarana sewaktu mengisi BBM di APMS Lamahora, Lembata (Foto: bulat.co.id/ted)

bulat.co.id - Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa mengaku ada Mafia yang membuat masalah BBM di daerah itu tidak bisa diselesaikan. 

Hal ini beralasan. Pasalnya, menurut Marsianus, setiap hari banyak kendaraan mengantri di APMS Lamahora, Kota Lewoleba untuk mengisi BBM. Antrian panjang itu membuat lalulintas menjadi macet sebab badan jalan dipenuhi kendaraan.

Marsianus sendiri mengaku kewalahan membongkar oknum Mafia minyak di Lembata. Dia juga merasa sakit hati sebab hanya karena ulah mafia masyarakat yang jadi korbannya.

"Kita juga sakit hati. Gambaran kami pemerintah tidak bisa selesaikan masalah ini dengan kondisi begini. Tapi bagaimana, mafia ada di dalam. Orang bilang berantas mafia gampang. Saya juga semula kira gampang. Tapi ternyata tidak," ungkap Marsianus Jawa, Kamis (6/10/2022). 

Dia jelaskan, sebenarnya persoalan BBM sudah disiasati. Saat itu dia bersama ketua DPRD Petrus Gero bertemu pihak Pertamina di Maumere guna mencari tahu pasokan BBM untuk Lembata.

Akan tetapi lagi-lagi masalah BBM di Lembata masih menemui jalan buntu. Banyak kendaraan masih tetap mengantri panjang setiap hari. Bahkan stok BBM di APMS Lamahora juga dikabarkan selalu habis paling cepat, sementara masih banyak kendaraan yang mengantri.

"Saya bilang, anda yang jual BBM di Lembata, tapi saya yang digonggong, saya yang diteriakin. Anda seperti apa. Tidak ada tanggung jawab terhadap masyarakat. Saya sudah omong tegas sama mereka," tegasnya.

Masalah BBM di APMS Lamahora sebenarnya bisa diatasi dengan baik akan tetapi pemilik atau direkturnya selalu tidak hadir ketika diminta bertemu ataupun menghadiri rapat membahas BBM bersama Pemda Lembata.

Pemerintah, lanjutnya, bisa saja mengambil langkah tegas menutup usahanya. Hanya saja, jika ditutup, siapa lagi yang akan melayani masyarakat.

Untuk itu, saat ini Pemda Lembata sedang mendorong percepatan pembangunan SPBU milik Keuskupan Larantuka dan diharapkan bisa rampung Desember atau Januari 2023 agar bisa membantu mengatasi persoalan yang terjadi selama ini.

(ted)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru