bulat.co.id - Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa percaya dengan kualitas jalan yang dikerjakan oleh tiga perusahaan konstruksi di daerah itu. Tiga perusahaan tersebut yakni, PT Trans Lembata, PT Lima Satu Merdeka dan PT Anak Lembata Group.
Menurut Marsianus, kualitas jalan yang dikerjakan oleh tiga perusahaan bersama beberapa perusahaan kecil lainnya, semua berorientasi pada kualitas dan mutu. Sebab, jika proyek yang menelan anggaran sebesar Rp.225 miliar itu dikerjakan asal jadi maka pihak kontraktor akan berurusan dengan BPK.
"Saya kira tidak mengabaikan kualitas," kata Marsianus kepada wartawan di Kantor Bupati Lembata, Senin (14/11/2022).
Sebagai kepala daerah, Marsianus percaya, seluruh proyek PEN tahap satu ini bakal rampung akhir 2022, walaupun ada tambahan waktu sampai bulan Maret 2023.
"Desember sudah selesai, tapi masih dikasi ruang sampai Maret yang penting transfer duitnya selesai di tahun 2022, pekerjaan bisa ke 2023," ujar Marsianus.
"Memang disana sini masih ada kekurangan, kita mengakui itu, memang ada sedikit dikejar waktu, tetapi teman-teman juga tidak mengabaikan soal kualitas," tambah Marsianus.
Ia juga katakan, semua pekerjaan di setiap wilayah selalu mengalami kemajuan setiap hari karena kontraktor dan pekerjannya kerja siang dan malam. Bahkan, ketika ada pekerjaan yang belum diselesaikan tepat waktu maka perusahaan pun siap membayar denda keterlambatan sesuai kesepakatan bersama pemerintah daerah.
Sementara itu PT Lima Satu Merdeka yang mengerjakan beberapa segmen jalan di Lembata mengaku berupaya untuk tetap bisa selesaikan pekerjaan tepat waktu. Walaupun dalam pelaksanaannya, mereka sendiri mendapat hambatan seperti musim hujan yang membuat para tukang di lapangan, tenaga menghampar aspal, sampai rumah produksi campuran aspal panas atau Asphalt Mixing Plant (AMP) juga terhenti.
Namun, mereka sendiri menjamin, proyek peningkatan infrastruktur jalan hotmix baik di dalam kota Lewoleba, di wilayah Lebatukan hingga ke kecamatan Atadei yang mereka kerjakan itu tetap mengedepankan kualitas dan mutu. Lagi pula, sekarang perusahaan tersebut sudah mendatangkan dua alat pendukung proyek untuk menghampar aspal hotmix agar percepatan kemajuan kerja bisa terus meningkat.
Sebab, hanya dengan kualitas jalan yang kuat dan tahan lama saja yang membuat masyarakat bisa menikmatinya dalam jangka waktu lama, mengingat juga anggaran proyek PEN tersebut bersumber dari pinjaman daerah dari pemerintah pusat.
"Kita tetap optimislah, dan tetap kerja dengan memberikan mutu yang baik dari pembangunan daerah ini," terang Michael Tanudiredja, Direktur PT Lima Satu Merdeka ketika dihubungi media, Senin (14/11/2022).
Terhadap hal ini, Michael berharap semua pihak mengkawal proyek yang sedang dikerjakan supaya fungsi kontrol publik bisa berjalan demi kemajuan pembangunan daerah yang berkualitas.
Hal yang sama dikatakan Min Bone, Direktur PT Anak Lembata Group kepada media, Senin 14 November 2022. Min menuturkan, semua proyek yang mereka kerjakan saat ini berorientasi pada kualitas dengan hitungan jangka panjang.
"Apapun pekerjaannya kami tetap menekankan pada mutu atau kualitas dari pekerjaan," sebut Min Bone optimis.
Dia sendiri meminta masyarakat bisa bersabar sebab pekerjaan pasti akan sedikit molor mengingat saat ini musim barat dan pasti akan menemukan hambatan di lapangan. Akan tetapi, pihaknya meyakini pembangunan jalan itu tetap meningkat dari waktu ke waktu.
Sebagai informasi, proyek peningkatan infrastruktur jalan yang sumber anggaran dari pemerintah pusat itu baru dilaksanakan tahap satu yang saat ini tengah berjalan. Sementara untuk tahap dua dan tiga akan dikerjakan sambil menunggu pencairan anggaran tahap dua dan tiga dari total anggaran Rp.225 miliar.
(ted)