bulat.co.id -Meutya Hafid, politisi dari Partai Golkar terpilih sebagai Menteri Komunikasi dan Digital pada Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Meutya Viada Hafid, B.Eng., M.I.P Menteri Komunikasi dan Digital," ucap Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Minggu.
Berdasarkan pengumuman tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Meutya menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika sebelumnya, Budi Arie Setiadi yang sekarang menjabat sebagai Menteri Koperasi.
Kabar mengenai Meutya akan menjadi menteri pada pemerintahan baru sudah mulai terdengar. Budi Arie pun mengonfirmasi bahwa Meutya akan menjadi penggantinya.
Meutya pun menjadi salah satu kandidat menteri di kabinet Prabowo-Gibran setelah diundang Presiden Prabowo ke kediamannya di bilangan Kertanegara, Jakarta, pada Senin (14/10).
Ia sempat enggan memberikan keterangan dan membeberkan permintaan Prabowo terkait keterlibatannya dalam pemerintahan.
Meutya Hafid yang lahir pada 3 Mei 1978 ini pernah menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan dari daerah pemilihan Sumatra Utara I. Meutya kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama.
Ini adalah ketiga kalinya Meutya terpilih sebagai anggota DPR setelah pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.
Sebagai seorang jurnalis televisi, Meutya memiliki pengalaman yang panjang. Nama Meutya mulai dikenal publik setelah terjadi insiden penyanderaan di Irak pada tahun 2005 bersama seorang kameramen dari Metro TV.
Meutya menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta dan melanjutkan ke SMA di Crescent Girl's School, Singapura dan lulus pada tahun 1997. Setelah itu, ia kuliah di Universitas New South Wales, Australia dan meraih gelar sarjananya pada tahun 2001. Pada 2018, ia menyelesaikan pendidikan magisternya di Universitas Indonesia.
Meutya bergabung dengan Partai Golkar pada tahun 2009 dan telah terpilih kembali dalam beberapa periode. Sebagai seorang politisi, Meutya memainkan peran penting dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen serta memperjuangkan isu-isu gender. Ia menjadi salah satu advokat hak-hak perempuan dan anak, dan mendukung peran yang lebih besar bagi perempuan di berbagai sektor, termasuk politik.
Sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024, Meutya memiliki pengalaman yang luas dalam menangani isu-isu strategis, termasuk bidang pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informasi. Pengalaman tersebut memberikannya pemahaman tentang tantangan yang dihadapi sektor telekomunikasi dan informasi di Indonesia.
Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya diharapkan dapat memberikan solusi yang nyata dan efektif dalam menghadapi berbagai persoalan di sektor komunikasi dan teknologi digital di Indonesia.