Hati-Hati, Gagal Ginjal Akut Anak di Indonesia Sudah Capai 192 Kasus

- Rabu, 19 Oktober 2022 08:29 WIB
Hati-Hati, Gagal Ginjal Akut Anak di Indonesia Sudah Capai 192 Kasus
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

bulat.co.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat sudah ada 192 kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia. Angka tersebut diambil dari data sejak Januari hingga 18 Oktober 2022.

Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA menyebut, sebaran paling banyak berada di Provinsi DKI Jakarta. Sisanya tersebar di 22 provinsi.

"DKI Jakarta ada 50 kasus, kemudian 24 kasus di Jawa Barat, kemudian di Jawa Timur 24 kasus, Sumatera Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, Bali 17 kasus, itu yang banyak. Provinsi lainnya ada yang satu atau dua," ucap dr Piprim, Selasa (18/10/2022).

Meski demikian, dr Piprim menyebut kenaikan kasus tidak terjadi tiba-tiba. Angka yang tercatat merupakan data yang memang baru dilaporkan.

"Sebagian besar balita berusia satu sampai lima tahun. Kemudian juga gejala klinisnya sama memenuhi kriteria gangguan ginjal akut yang progresif cepat," jelas dr Piprim.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyebut dari temuan 49 kasus gagal ginjal akut misterius di wilayahnya, sebanyak 45 persen berdomisili di Ibukota. Sisanya bervariasi, namun memang ditemukan di fasilitas kesehatan yang ada di DKI.

"Wilayah domisili 22 kasus (45 persen DKI Jakarta), Banten 8 kasus, Jawa Barat 14 kasus, dan luar jabodetabek 5 kasus," tulis keterangan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, MKM, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, Selasa (18/10/2022).

Dari 49 kasus di DKI, dr Ngabila menyebut 39 kasus diidap oleh usia balita, sedangkan 13 kasus non balita. Sebanyak 25 kasus meninggal dunia, 12 menjalani perawatan, dan 12 kasus dinyatakan sembuh.

Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 33 kasus ditemukan pada anak laki-laki dan 16 sisanya pada anak perempuan.

Sebaran berdasarkan kronologi temuan kasus di DKI adalah sebagai berikut.

Januari: 2 kasus

Februari: 0 kasus

Maret: 1 kasus

April: 3 kasus

Mei: 0 kasus

Juni: 2 kasus

Juli: 1 kasus

Agustus 10 kasus

September: 19 kasus

Oktober: 7 kasus

Sebelumnya, plt Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr Yanti Herman, MH.Kes mengimbau para orang tua untuk tidak panik. Ia menjelaskan ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait gangguan ginjal akut misterius.

"Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti ada diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali," pesan Plt Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr Yanti Herman, dalam keterangan tertulis, dilansir dari detikcom Selasa (18/10/2022).

Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan dr M Syahril mengatakan tim Kemenkes tengah melakukan penyelidikan epidemiologis. Hingga saat ini belum ada kesimpulan tentang penyebabnya, namun dipastikan tidak ada kaitannya dengan COVID-19.

"Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi COVID-19" kata dr Syahril.

Selain itu, dr Syahril juga mengingatkan untuk mewaspadai gejala yang dialami anak. Di antaranya terkait volume urine.

"Gagal ginjal akut pada anak ini memiliki gejala yang khas yakni penurunan volume urin secara tiba-tiba. Bila anak mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut," imbau dr Syahril. (Red)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru