bulat.co.id - Seorang tentara Amerika Serikat (AS) menggelar aksi bakar diri di luar Kedutaan Besar Israel di Washington, Minggu (25/2/2024) waktu setempat.
Angkatan Udara AS mengonfirmasi bahwa pria yang melakukan aksi bakar diri tersebut adalah personelnya.
Departemen Kepolisian Metropolitan Washington (MPD) menyatakan pria itu telah dilarikan ke rumah sakit. Hingga berita ini diturunkan, pria tersebut dilaporkan dalam kondisi kritis.
"Departemen Kepolisian Metropolitan merespons panggilan ke (alamat) 3500 International Drive, NW, sekitar pukul 13.00, untuk membantu Dinas Rahasia Amerika Serikat usai seseorang membakar diri di depan kedutaan di blok tersebut," kata MPD dalam sebuah pernyataan, dikutip CNN.
Petugas pemadam kebakaran WashingtonDC juga diterjunkan ke lokasi kejadian. Namun, sesampainya di lokasi, api telah dipadamkan oleh petugas Dinas Rahasia AS.
Sementara menurut laporan The Daily Beast, personel Angkatan Udara AS itu nekat bakar diri untuk memprotes serangan Israel ke Jalur Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967. Tentara itu mengenakan seragam militer saat kejadian.
Pria itu dilaporkan membakar diri kemudian berteriak, "Bebaskan Palestina!" beberapa kali. Identitas personel tersebut belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Associated Press yang mengutip seorang sumber melaporkan, pria itu menyiarkan aksinya lewat platform streaming video, Twitch.
Menurut aparat penegak hukum, pria itu memulai siaran langsung, lalu meletakkan telepon genggamnya, kemudian membakar dirinya.
Pria tersebut dilaporkan mengatakan dirinya "tidak akan terlibat dalam genosida lagi."
Video itu kemudian dihapus dari Twitch.
Namun, aparat penegak hukum dilaporkan berhasil mendapatkan salinannya dan sedang melakukan penyelidikan.
Sebelumnya, seorang demonstran juga membakar diri di depan konsulat Israel di Atlanta, negara bagian Georgia, AS, pada Desember 2023 lalu.
Demonstran tersebut juga mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza yang didukung AS.
Sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel ke Jalur Gaza telah membunuh 29.606 orang, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Sedangkan lebih dari 69.737 orang juga terluka akibat serangan
Israel.