bulat.co.id -YERUSALEM | Polisi Israel menembak mati seorang remaja Palestina yang menikam dan melukai seorang warga sipil di sebuah stasiun kereta di Yerusalem, pada Rabu (30/8/23) malam.
Insiden terbaru ini meningkatnya kekerasan dalam konflik Israel-Palestina.
"Seorang tersangka bersenjata pisau melakukan serangan teroris di dekat stasiun kereta Shivtei Israel di Yerusalem.Tersangka berhasil dilumpuhkan di tempat," kata polisi Israel.
Baca Juga :Pemancing di Thailand Tangkap Ikan Lele Raksasa Capai Berat Hampir 300 Kg
Seorang petugas polisi perbatasan yang sedang bepergian dengan trem melihat serangan itu terjadi dan mengambil tindakan.
Dia turun dari kereta dan melepaskan tembakan, yang mengenai tersangka.
Juru bicara kepolisian Dean Elsdunne mengatakan, bahwa penyerang adalah anak di bawah umur dari Yerusalem timur, wilayah yang mayoritas penduduknya adalah warga Palestina.
Penyerang berusia 14 tahun berasal dari lingkungan Beit Hanina di Yerusalem timur dan pejabat medis telah menyatakan dia meninggal.
Layanan darurat Magen David Adom mengatakan, mereka telah merawat seorang pria berusia sekitar 25 tahun yang ditikam dari belakang. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit.
Pria yang terluka itu berada dalam kondisi stabil, menurut pernyataan yang dikeluarkan Rumah Sakit Shaare Zedek.
Tak lama setelah insiden, puluhan personel keamanan Israel berkumpul di stasiun tersebut. Seorang fotografer AFP melihat tubuh penyerang tergeletak di tanah di bawah selimut.
Beberapa petugas keamanan menggunakan es untuk membersihkan lokasi yang masih terlihat noda darah.
Kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan, penyerang telah melakukan operasi heroik di stasiun trem.
Berdasarkan hukum internasional, Yerusalem Timur adalah wilayah pendudukan.
Baca Juga :Arab Saudi Hukum Mati Pengkritik di Medsos
Sekitar 230.000 warga Israel tinggal di Yerusalem timur yang dianeksasi, bersama dengan setidaknya 360.000 warga Palestina yang ingin menjadikan sektor ini sebagai ibu kota negara merdeka mereka di masa depan.
Namun perundingan perdamaian Israel-Palestina terhenti sejak tahun 2014.
Konflik Israel-Palestina sejauh ini telah memakan korban jiwa sedikitnya 223 warga Palestina pada tahun ini. (bsc).