bulat.co.id -Rusia melarang 500 sosok petinggi
Amerika Serikat (AS) untuk masuk ke negaranya. Hal ini telah diumumkan Rusia pada Jumat (19/5/23) kemarin.
Diantara 500 sosok petinggi itu, terdapat nama mantan Presiden AS, Barack Obama.
Pelarangan ini merupakan respons dari sanksi reguler anti-Rusia yang dikeluarkan Pemerintahan Joe Biden.
Selain Obama, mantan Duta Besar AS, Jon Huntsman, sejumlah senator dan kandidat kuat Ketua Kepala Staf Gabungan, Charles Q. Brown Jr.
Beberapa pembaca acara TV AS, seperti Jimmy Kimmel, Stephen Colbert dan Set Maeyers, juga termasuk di dalamnya.
"Daftar 500 terlampir, juga termasuk mereka yang berada di Lembaga pemerintah, dan penegak hukum yang terlibat langsung dalam penganiauaan terhadap para pembangkang yang disebut 'Menyerbu Capitol'," tambah pernyataan itu.
Hal itu merujuk pada para pendukung mantan Presiden Donald Trump yang mencoba menghentikan sertifikasi Biden sebagai Presiden AS, dengan mencoba menyerang Gedung Capitol, 6 Januari 2021.
Beberapa bulan setelah kejadian, Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya sempat mempertanyakan penangkapan dari para perusuh itu.
Ia mengatakan bahwa orang-orang itu datang ke Congres karena memiliki permintaan politik. Kementerian Luar Negeri Rusia pun menjustifikasi pelarangan tersebut.
"Ini waktu terbaik bagi Washington untuk belajar bahwa tak sedikit pun serangan jahat ke Rusia bisa datang tanpa adanya reaksi keras," tutur mereka.
Mereka juga tidak merinci pengaduan terhadap setiap individu, atau menjelaskan apa arti sanksi tersebut di luar larangan memasuk Rusia.
Zelenskyy Marah dan Serang Pemimpin Arab, Tuduh Tutup Mata atas Invasi Rusia ke Ukraina
Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy marah dan serang sejumlah pemimpin Arab jelang kepergiannya menuju pertemuan G7 di Hirsohima, Jepang. Zelenskyy menuduh para pemimpin Arab itu menutup mata atas invasi Rusia ke Ukrania. (HM).