bulat.co.id -JENEWA | Krisis kelaparan global telah menyebabkan
783 juta orang dalam kondisi tidur dengan keadaan lapar setiap malam tanpa
makan.
Lebih dari 345 juta orang menghadapi kerawanan
pangan tingkat tinggi tahun ini, atau meningkat hampir 200 juta orang dari awal
tahun 2021 sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga :PSN Ngada Raih Juara ETMC 2023, Wagub Sebut Anak NTTMampu Berkompetisi Hingga Level Internasional
Data tersebut sesuai dengan laporan Direktur
Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) Cindy McCain saat berbicara kepada Dewan
Keamanan PBB, Kamis (14/9/2023). Dia menjelaskan, karena kurangnya dana, badan
tersebut terpaksa memotong jatah makanan untuk jutaan orang.
"Kita sekarang hidup dengan serangkaian krisis yang
terjadi secara bersamaan dan berjangka panjang yang akan terus meningkatkan
kebutuhan kemanusiaan global. Ini adalah realitas baru komunitas kemanusiaan,
dan kita akan menghadapi dampak buruknya di tahun-tahun mendatang," katanya.
Janda mendiang senator AS John McCain ini
mengatakan, WFP memperkirakan, hampir 47 juta orang di lebih dari 50 negara
hanya selangkah lagi menuju kelaparan. Kemudian ada 45 juta anak di bawah usia
lima tahun yang diperkirakan menderita dari malanutrisi akut.
"Dari 79 negara tempat lembaga itu beroperasi,
sebanyak 783 juta orang, kondisinya tidur dalam keadaan lapar setiap malam tanpa
makan. Lebih dari 345 juta orang menghadapi kerawanan pangan tingkat tinggi
tahun ini, atau meningkat hampir 200 juta orang dari awal tahun 2021 sebelum
pandemi Covid-19," sebutnya.
Akar dari melonjaknya angka tersebut, kata WFP,
adalah kombinasi mematikan dari konflik, guncangan ekonomi, iklim ekstrem, dan
melonjaknya harga pupuk.