Kata-kata Menyentuh dari Presiden Palestin: Warga Palestina Akan Bertahan di Gaza dan Tepi Barat

Dedi S - Jumat, 25 Oktober 2024 13:30 WIB
Kata-kata Menyentuh dari Presiden Palestin: Warga Palestina Akan Bertahan di Gaza dan Tepi Barat
bulat.co.id -Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di sela-sela KTT BRICS ke-16 di Rusia pada Kamis (24/10).

Abbas menyatakan bahwa rakyatnya tidak akan pernah meninggalkan Gaza dan Tepi Barat. Meskipun Netanyahu, perdana menteri Israel, sedang mencoba mengusir orang-orang Palestina dari tanah air mereka, Abbas menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah melakukan hal tersebut.

Abbas juga menggarisbawahi bahwa Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina dan mereka bermaksud untuk bekerja untuk mengakhiri pendudukan.

Abbas mengatakan bahwa rakyatnya hanya menginginkan gencatan senjata dan harapannya bahwa Palestina akan mampu mencapatinya dan mulai memberikan bantuan kemanusiaan yang semakin meningkat.

Dia juga merasa senang dengan "posisi kuat" Rusia dalam mendukung masalah Palestina dan "hak kedaulatan rakyat Palestina untuk mencapai semua tujuan mereka dan mendirikan negara kami".

Putin menunjukkan bahwa perdamaian abadi hanya dapat dicapai melalui "penyelesaian politik dan diplomatik atas dasar hukum internasional yang diketahui, yang menyediakan pembentukan negara Palestina berdaulat yang merdeka yang akan hidup berdampingan dalam damai dan aman dengan Israel".

Putin juga menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri melihat situasi di kawasan itu yang memburuk dan ketegangan meningkat di Tepi Barat.

Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak serangan tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 42.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 100.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Dedi S
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru