bulat.co.id -
JAKARTA | Otoritas kesehatan
Gaza mengatakan pasukan
Israel menembaki
warga Palestina saat mereka mengantre menunggu pengiriman bantuan kemanusiaan. Kejadian ini menewaskan sekitar 112 orang dan ratusan lainnya terluka.Pejabat Kesehatan
Palestina mengatakan lebih dari 280 orang terluka dalam insiden di dekat Kota
Gaza, kata pejabat kesehatan
Palestina. Korban jiwa ini merupakan yang terbesar dalam beberapa minggu terakhir.
Petugas medis di
Gaza mengatakan mereka tidak mampu mengatasi banyaknya korban luka serius, yang terjadi ketika jumlah korban tewas dalam perang selama hampir lima bulan telah melampaui angka 30.000.
Dikutip dari Reuters, Presiden
Palestina Mahmoud Abbas mengatakan ini adalah "pembantaian buruk" yang dilakukan
Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis Christophe Lemoine mengatakan
Israel bertanggung jawab berdasarkan hukum internasional untuk melindungi distribusi bantuan kepada
warga sipil.
Sebuah video yang dibagikan di media sosial, yang lokasinya dapat diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan truk-truk memuat banyak mayat serta orang-orang yang terluka. Video lainnya menunjukkan orang-orang yang berlumuran darah diangkut dengan truk, mayat-mayat dibungkus kain kafan, dan dokter merawat pasien yang terluka di lantai rumah sakit.
"Kami tidak ingin bantuan seperti ini. Kami tidak ingin bantuan dan peluru digabungkan. Ada banyak orang yang mati syahid," kata seorang pria dalam salah satu video.
Otoritas kesehatan
Palestina mengatakan 30.035
warga Palestina kini dipastikan tewas dan lebih dari 70.000 orang terluka dalam serangan
Israel. Sebagian besar wilayah
Gaza telah hancur menjadi puing-puing dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya telah mengungsi dari rumah mereka setidaknya satu kali.
Pengiriman bantuan ke
Gaza utara jarang dan kacau, melewati zona militer yang lebih aktif ke daerah di mana menurut PBB banyak yang kelaparan, dengan video yang menunjukkan kerumunan orang yang putus asa mengerumuni truk pasokan.