Israel Recanakan Bangun 5.700 Unit Rumah di Tepi Barat

- Rabu, 28 Juni 2023 14:25 WIB
Israel Recanakan Bangun 5.700 Unit Rumah di Tepi Barat
internet
Ilustrasi

bulat.co.id -Israel dilaporkan memiliki rencana besar untuk membangun 5.700 unit ruma Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat,Palestina.

Rencana besar itupun ditentang Amerika Serikat (AS) karena dinilai menjadi hambatan dalam upaya perdamaian antaraIsrail dan Palestina.

Baca Juga :Fakta Dibalik Tewasnya Warga Gresik Yang Kedapatan Mencuri Kunyit

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller seperti dikutip Financial Times, menyebutkan, Pemerintah AS sangat terganggu dengan kabar pembangunan permukiman baru tersebut.

Informasi yang diperoleh, pembangunan rumah tersebut merupakan bagian dari percepatan perluasan permukiman oleh pemerintahan Perdana Menteri (PM)IsraelBenjamin Netanyahu. Dengan tambahan itu, total unit rumah baru yang dikembangkan pada tahun ini menjadi lebih dari 13 ribu. Angka tersebut hampir tiga kali lipat dibandingkan angka tahun lalu.



Diketahui, Tepi Barat didudukiIsraelsejak 1967. Komunitas internasional menganggap permukiman di Tepi Barat itu ilegal. Peace Now, sebuah kelompok advokasiIsraelyang memantau permukiman, mengungkapkan bahwa jumlah unit rumah baru di Tepi Barat yang diumumkan tahun ini adalah yang tertinggi sejakIsraelmulai mengumpulkan data sistematis pada 2012. PemerintahIsraelmempercepat laju menuju aneksasi penuh Tepi Barat.

Baca Juga :40 Napi Status High Risk di Jatim Dipindah Ke Nusakambangan

Keputusan pembangunan unit rumah baru itu datang pada saat terjadi ketegangan di Tepi Barat. Kekerasan di wilayah tersebut melonjak sejak pemerintahan Netanyahu mulai menjabat Desember tahun lalu. Hal itu memicu kekhawatiran terjadinya konflikIsrael-Palestinadapat menuju eskalasi yang lebih luas.

Data terbaru PBB, pasukanIsraeltelah menewaskan 114 wargaPalestinadi Tepi Barat tahun ini. Sebaliknya, wargaPalestinatelah menewaskan 16 orangIsrael. Tingkat serangan terhadap wargaPalestinadan properti mereka juga melonjak 16 persen dibandingkan tahun lalu.



Pada Senin (26/6) AS menghentikan kerja sama penelitian sains dan teknologi dengan institusiIsraeldi Tepi Barat, Jerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan. Sejatinya kebijakan itu sudah berlangsung lama.

Namun, di era Presiden AS Donald Trump, kebijakan tersebut dicabut. Saat itu PM Netanyahu dan Duta Besar AS David Friedman menandatangani perjanjian yang menghapus semua batasan geografis sebelumnya dari kerja sama ilmiah kedua negara.(dhan/jp)

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru