bulat.co.id -
MEDAN | Houthi mengatakan mereka akan terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah yang menuju atau berhubungan dengan Israel."Kami menegaskan bahwa sama sekali tidak ada pembenaran atas agresi terhadap Yaman ini, karena tidak ada ancaman terhadap navigasi internasional di Laut Merah dan Laut Arab," terang juru bicara kelompok
Houthi, Mohammed Abdulsalam.
"Penargetannya telah dan akan terus berdampak pada kapal-kapal Israel atau mereka yang menuju pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki," tulisnya dalam sebuah postingan di X.
Abdulsalam menambahkan bahwa
AS dan
Inggris "salah" jika berpikir bahwa
serangan tersebut akan menghalangi Yaman untuk men
dukung Palestina dan
Gaza.
Seperti diketahui, militer
AS dan
Inggris melancarkan
serangan udara terhadap beberapa sasaran
Houthi di wilayah Yaman yang dikuasai
Houthi pada Kamis (11/1/24).
Seorang pejabat
AS dan
Inggris mengatakan kepada CNN,
serangan tersebut berasal dari jet tempur dan rudal Tomahawk.
Pejabat
AS mengatakan lebih dari selusin target
Houthi dihantam oleh rudal yang ditembakkan dari
udara, permukaan, dan sub-platform dan dipilih karena kemampuan mereka untuk melemahkan
serangan berkelanjutan
Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Tempat-tempat tersebut termasuk sistem radar, tempat penyimpanan dan peluncuran drone, tempat penyimpanan dan peluncuran rudal balistik, serta tempat penyimpanan dan peluncuran rudal jelajah.
Serangan tersebut menandai respons yang signifikan setelah pemerintahan Presiden
AS Joe Biden dan sekutunya memperingatkan bahwa kelompok militan yang di
dukung Iran akan menanggung konsekuensi dari
serangan pesawat tak berawak dan rudal yang berulang kali terhadap kapal komersial di Laut Merah.