Gempa Afganistan Tewaskan Lebih 2.400 Orang, 1.320 Rumah Rusak

Hendra Mulya - Senin, 09 Oktober 2023 11:00 WIB
Gempa Afganistan Tewaskan Lebih 2.400 Orang, 1.320 Rumah Rusak
Istimewa

bulat.co.id -AFGANISTAN | 2.400 lebih warga tewas saat gempa melanda Afganistan. Ini merupakan bencana paling mematikan yang mengguncang negara pegunungan itu selama bertahun-tahun.

Sementara sebanyak 1.320 rumah penduduk rusak atau hancur diguncang gempa. Demikian dikatakan Pemerintahan Taliban pada Minggu (8/10/23).

Gempa yang terjadi pada Sabtu (7/10/23) di bagian barat negara itu terjadi 35 km (20 mil) barat laut kota Herat.

Baca Juga :Sejarah Gempa Bumi Terkuat Selama 20 Tahun Terakhir

Gempa tersebut merupakan salah satu gempa paling mematikan di dunia tahun ini, setelah gempa di Turki dan Suriah yang menewaskan sekitar 50.000 orang pada bulan Februari.

Juru bicara Kementerian Bencana, Taliban Janan Sayeeq, dalam pesannya kepada Reuters mengatakan bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.445 orang. Namun ia merevisi jumlah korban luka menjadi lebih dari 2.000.Sebelumnya, dia menyebutkan 9.240 orang terluka.

Sayeeq mengatakan 1.320 rumah rusak atau hancur. Jumlah korban tewas melonjak dari 500 yang dilaporkan sebelumnya pada Minggu oleh Bulan Sabit Merah.

"Sebanyak 10 tim penyelamat berada di daerah yang berbatasan dengan Iran," kata Sayeeq pada konferensi pers dikutipReuters.

Sementara sebanyak 12 desa luluhlantah atau rata akibat gempa Afghanistan bagian barat, dekat perbatasan Iran.

Terjadi gempa susulan yang kuatPara korban menggambarkan dampak yang mereka alami ketika bangunan-bangunan runtuh di sekitarnya. Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk mencari korban selamat yang terjebak di bawah reruntuhan.

Di negara yang fasilitas medisnya sangat tidak memadai, rumah sakit kesulitan untuk merawat korban luka. PBB dan organisasi lain bergegas memberikan bantuan darurat.

Korban yang terkena dampak paling parah adalah daerah terpencil dan terdiri dari bangunan lumpur. "Pada guncangan pertama, semua rumah runtuh," kata warga Herat, Bashir Ahmad, yang keluarganya tinggal di salah satu desa tersebut, kepada kantor berita AFP.

Menteri Kesehatan Masyarakat Taliban mengunjungi Herat untuk menilai dampak gempa tersebut. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sedikitnya 465 rumah telah rata dengan tanah.

Kapasitas RS tidak menampung rekanman dari Rumah Sakit Pusat Herat menunjukkan para korban yang diinfus di luar gedung utama. Gambar lain menunjukkan kehancuran di distrik Injil Herat ketika puing-puing menghalangi jalan, sehingga menghambat upaya penyelamatan.

"Situasinya sangat mengerikan, saya belum pernah mengalami hal seperti ini," kata seorang mahasiswa, Idrees Arsala kepadaAFP.

Dia adalah orang terakhir yang berhasil mengevakuasi ruang kelasnya dengan selamat setelah gempa terjadi.

Baca Juga :Seratusan Orang Tewas dalam Peristiwa Gempa M 6,3 di Afghanistan

Herat terletak 120 km timur perbatasan Iran dan dianggap sebagai ibu kota budaya Afganistan. Diperkirakan 1,9 juta orang tinggal di provinsi tersebut.

Afganistan sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush karena terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.

Pada Juni 2022, Provinsi Paktika dilanda gempa berkekuatan 5,9 skala richter yang menewaskan lebih 1.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru