Gempa 7 SR Guncang Rusia, Ini Dampaknya bagi Indonesia

Andy Liany - Minggu, 18 Agustus 2024 12:37 WIB
Gempa 7 SR Guncang Rusia, Ini Dampaknya bagi Indonesia
net
Ilustrasi.
bulat.co.id - Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka di timur jauh Rusia pada Sabtu malam (17/8).

"Kekuatan gempa tercatat 7,0 skala Richter. Intensitas gempa di Petropavlovsk-Kamchatsky (pusat administrasi regional) adalah 6,0, menurut perkiraan awal," tulis pernyataan cabang lokal Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia yang dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (18/8).

Sejauh ini belum ada kerusakan signifikan yang dilaporkan. Ilmuwan mengatakan proses gempa susulan yang sangat aktif kini sedang berlangsung.

"Namun, para ilmuwan memperkirakan kemungkinan gempa kuat lainnya rendah," kata Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov.

Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan informasi bahwa gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami lokal di wilayah Rusia.

Dampak Gempa Rusia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia aman dari dampak gempa bumi berskala 7 magnitudo yang mengguncang perairan Rusia, Minggu dini hari.

"Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh tim BMKG, gempa bumi ini tidak berdampak signifikan di wilayah Indonesia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (18/8)

Oleh karena itu, Daryono mengimbau masyarakat di tanah air untuk tetap tenang dan tidak percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, selain yang diterbitkan oleh BMKG.


Dalam informasi yang diterima BMKG melaporkan telah terjadi gempa bumi di Kamchatka, Rusia yang berkekuatan 7,0 magnitudo dan telah dimutakhirkan menjadi M 7,1 pada Minggu (18/8) pukul 02.10 WIB.Episenter gempa terletak di laut pada koordinat 52,97° LU 160,01° BT dengan kedalaman 35 kilometer.

Gempa tersebut dilaporkan merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas subduksi Kuril-Kamchatka dengan mekanisme sesar naik atau thrust fault.

Penulis
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru