bulat.co.id -
BRUSSELS | Menteri Luar Negeri (
Menlu)
Israel,
Israel Katz, membuat geger dalam
pertemuan dengan para
Menlu negara-
negara Uni Eropa di Brussels, Belgia, pekan ini.Dalam
pertemuan itu,
Katz mengusulkan untuk
memindahkan penduduk Jalur
Gaza ke sebuah pulau buatan di Laut Mediterania.
Seperti dilansir New Arab, Selasa (23/1/24), sejumlah sumber yang dikutip media Inggris, The Guardian, menyebut usulan
Katz itu menimbulkan kekecewaan para
Menlu Uni Eropa yang ditemuinya. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas "rencana perdamaian yang komprehensif" bagi konflik
Israel dan Palestina.
Katz, menurut laporan situs berita
Israel Jerusalem Post, menunjukkan kepada Dewan
Menlu Eropa sejumlah video yang menunjukkan pulau buatan di lepas pantai
Gaza, juga usulan
jalur kereta api yang menghubungkan
Israel dengan Arab Saudi, Yordania, Bahrain dan
Uni Emirat Arab.
"Tujuan kami jelas: demiliterisasi dan stabilisasi
Gaza, dengan
Israel mempertahankan kendali keamanan untuk melindungi rakyat kami," ucap
Katz dalam
pertemuan dengan para
Menlu Uni Eropa itu seperti dikutip Jerusalem Post.
"Mencapai hal ini akan membuka pintu untuk peluang regional baru, memungkinkan kami untuk mendorong inisiatif ekonomi dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua orang, termasuk warga
Gaza," cetusnya.
Katz, menurut New Arab, sudah bertahun-tahun ini menyerukan pembentukan sebuah pulau buatan di lepas pantai
Gaza. Dia mengusulkan gagasan tersebut sejak tahun 2011 ketika dirinya menjabat sebagai
Menteri Transportasi
Israel di bawah pemerintahan Perdana
Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada saat itu.
Proposal
Katz itu mencakup rencana soal keberadaan pasukan militer internasional untuk mengendalikan pulau buatan tersebut, yang disebutnya akan menjadi pusat pelayaran bagi Jalur
Gaza "setidaknya selama 100 tahun".
Otoritas Palestina, pada saat itu, menolak mentah-mentah gagasan tersebut dan menyebutnya sebagai "murni fantasi".
Laporan soal usulan
Katz itu muncul saat
Israel dituduh berupaya mengusir paksa
penduduk Gaza dalam perang melawan Hamas di daerah kantong Palestina itu. Otoritas kesehatan
Gaza melaporkan lebih dari 25.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan
Israel.
Lebih dari 1,8 juta orang terpaksa mengungsi di dalam wilayah
Gaza akibat perang tersebut.
Tokoh-tokoh terkemuka pemerintahan
Israel, termasuk Netanyahu dan
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir yang kontroversial, telah melontarkan gagasan soal "imigrasi sukarela" dari Jalur
Gaza. Rencana itu dikecam sebagai eufemisme untuk praktik pembersihan etnis.
Sementara itu, Kementerian
Luar Negeri Israel menyampaikan bantahan atas laporan The Guardian yang menyebut
Katz mengusulkan pemindahan
penduduk Gaza ke pulau buatan. Ditegaskan Kementerian
Luar Negeri Israel bahwa
Katz tidak pernah mengusulkan hal semacam itu saat bertemu para
Menlu Uni Eropa.
"Dia tidak pernah mengatakan hal semacam itu, dan tidak ada rencana seperti itu," tegas Kementerian
Luar Negeri Israel kepada The Times of
Israel.
Menurut juru bicara Kementerian
Luar Negeri Israel,
Katz menyebutkan bahwa perumahan juga bisa ditempatkan di pulau itu, namun tidak menyebutkan apa pun yang berkaitan dengan relokasi warga Palestina ke sana.