bulat.co.id -
DUBLIN | Maskapai
Ryanair akhirnya meminta maaf setelah menuduh seseorang
membuat kekacauan di
penerbangannya. Padahal si ter
tuduh tidak naik
penerbangan tersebut.Dilansir dari The Journal, Jumat (9/2/2024),
pria bernama Eoin Michael Cahill menggugat
maskapai Ryanair atas pencemaran nama baik, setelah pihak
maskapai menuduhnya melakukan perilaku mengganggu pada
penerbangan awal tahun ini. Padahal, dia tidak melakukan perjalanan apapun, bahkan mendekat ke Bandara Dublin saja tidak.
Bahkan,
maskapai sampai mengirim email ke atasannya mengenai perilaku mengganggu yang tak pernah dia lakukan. Dalam pesan tersebut, disebutkan juga Cahill masuk ke dalam daftar larangan terbang
Ryanair.
Dalam catatan
maskapai, Cahill memesan
penerbangan dari Dublin ke Kopenhagen pada tanggal 2 Januari lalu. Saat
penerbangan, dia terlibat pertengkaran dengan staf
maskapai hingga melibatkan polisi bandara.
Ketika Cahill pertama kali mengajukan keluhan kepada
maskapai tersebut,
Ryanair memasukkannya ke dalam daftar hitam sebelum kemudian meminta lebih banyak waktu untuk menyelidiki keluhannya ini.
Cahill kemudian membawa masalah ini ke Pengadilan Tinggi Irlandia, menuduh
Ryanair melakukan pencemaran nama baik. Dia mengaku,
tuduhan ini berdampak buruk pada reputasinya, terutama karena dia harus melakukan perjalanan ke Denmark sebagai bagian dari pekerjaannya.
Cahill memang memesan tiket
penerbangan untuk tanggal 2 Januari, dan tiket ini dipesan oleh bosnya. Namun, karena dia memperpanjang cuti, dia tak jadi terbang di tanggal itu. Keesokan harinya (3 Januari) dia difitnah dalam email yang dikirim ke perusahaannya oleh layanan pelanggan
Ryanair.
Akhirnya,
maskapai mengakui jika mereka salah mengidentifikasi orang, dan meminta maaf kepada Cahill. Maskapai pun menawarkan kompensasi sebesar 10.000 euro ditambah biaya hukum sesuai kesepakatan.
Maskapai juga akan mengirim pesan ke atasannya, bahwa mereka salah
tuduh dan mencabut semua
tuduhan kepada Cahill.