bulat.co.id -SURABAYA | Ada-ada saja ulah para peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenkumham Jatim yang dilaksanakan di Surabaya.
Sejumlah peserta kedapatan membawa benda-benda mistis seperti pusaka hingga jimat kembang kantil.
Diketahui, tes SKD CPNS Kemenkumham Jatim digelar di Politeknik Pelayaran Surabaya pada Minggu (12/11/23) lalu. Saat dilakukan pemeriksaan sebelum masuk ruang tes, panitia mendapati sejumlah peserta membawa benda yang tidak lazim atau mistis.
Beberapa peserta diketahui tengah membawa jimat berbagai jenis. Mereka mempercayai jimat itu akan mempermudah dalam proses seleksi CPNS yang mereka ikuti.
Kadiv Administrasi Kemenkumham, Saefur Rochim mengatakan, panitia masih menemukan beragam jimat ketika proses penggeledahan badan. Hal ini terbongkar ketika para peserta akan memasuki ruang ujian.
"Diketahuinya saat para peserta mau masuk ruang ujian," kata Rochim dalam keterangannya, Rabu (15/11/23) kemarin.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Daerah Jatim Seleksi CPNS Kemenkumham 2023 itu menyebut, ada sejumlah jimat yang ditemukan, mulai dari jenis kembang kantil yang dibungkus kain putih, rajah, sampai gulungan kertas yang ditulis huruf tertentu dan garam.
"Ada banyak, macam-macam jenis jimat yang dibawa peserta yang mereka yakini akan mempermudah dalam proses seleksi," ujarnya.
Rochim mengatakan, jimat tersebut disita karena melanggar aturan terkait barang yang dilarang dibawa saat akan mengikuti proses seleksi.
Perihal fenomena itu, Rochim mengimbau supaya peserta tetap percaya pada diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki. Ia ingin agar peserta memperkuat keimanan dan ilmu yang dimiliki dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Meski begitu, Rochim memastikan para peserta tetap boleh melanjutkan tes SKD CPNS. Usai dinyatakan steril dan tak membawa apapun peserta dipersilakan melanjutkan ujian ke tahap berikutnya, yakni memperoleh pin di meja pin sesi sebelum masuk ruang ujian.
"Selain kartu ujian dan kartu identitas barulah peserta boleh masuk," tuturnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa tak terulang lagi, panitia dan petugas bakal memperketat penggeledahan pada tubuh peserta. Mulai ikat pinggang, celana, hingga sepatu sekalipun.
Rochim menjelaskan, pelaksanaan SKD Kemenkumham di Jatim yang dilaksanakan di Politeknik Pelayaran Surabaya diikuti sekitar 1.800 peserta. Dalam pelaksanaannya, dibagi menjadi 4 sesi.
Sementara itu, Kakanwil KemenkumHAM Jatim Heni Yuwono menyatakan, pihaknya terus melakukan seleksi yang transparan dan bersih dari kecurangan.
Tujuannya, untuk menghasilkan petugas yang memiliki kemampuan yang mumpuni dan mempunyai loyalitas. Mengingat, soal SKD terdiri dari tiga kategori, diantaranya Tes karakteristik pribadi, tes wawasan kebangsaan, serta tes intelegensia umum.
"Semoga dapat terpilih putra-putri Indonesia terbaik dari yang terbaik untuk memberikan pengabdian di Kemenkumham," ujarnya.
Meski begitu, Heni mempersilakan masyarakat untuk melaporkan atau mengadu bila menemui dugaan kecurangan selama rangkaian seleksi. Namun, bagi peserta yang lolos SKD, bakal mengikuti tahapan seleksi lanjutan, mulai kesamaptaan, wawancara, pengamatan fisik, sampai keterampilan.