Tekan Polusi Udara, Kemenkes Sebar 674 Unit Alat Sensor

- Selasa, 29 Agustus 2023 13:00 WIB
Tekan Polusi Udara, Kemenkes Sebar 674 Unit Alat Sensor
internet
Gedung Kemenkes RI

bulat.co.id -JAKARTA | Untuk menangani polusi di dalam negeri, Kemenkes bakal menyebar 674 unit alat sensor pengukur kualitas udara ke puskesmas-puskesmas di Jabodetabek.

Masing-masing alat sensor yang akan dipasang, yakni 333 unit di DKI Jakarta, 44 unit di Kabupaten Tangerang, 39 unit di Kota Tangerang, 38 unit di Kota Depok, 25 unit di Kota Bogor, 101 unit di Kabupaten Bogor, 48 unit di Kota Bekasi, dan 46 unit di Kabupaten Bekasi.

Baca Juga :Harga Beras Naik, Pemkot Pekalongan Pastikan Stok Aman

Kemarin, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pihaknya masih memproses dan menyiapkan penyebaran sensor tersebut.

"Kita masih proses. Jadi sambil menunggu, itu kita punya namanya sanitarian kit yang bisa untuk mengukur polusi udara juga. Tapi itu masih manual," kata Maxi dalam konferensi pers di Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023).

Sejalan dengan itu, Kemenkes juga membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara (PPRPU) untuk menangani polusi udara pada tanggal 14 Agustus 2023. Adapun pembentukan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/1625/2023 yang diteken Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.



Salah satu rencana strategis komite tersebut, yaitu mengembangkan sistem peringatan dini (early warning system) dalam bentuk menyiarkan hasil pemantauan udara yang diintegrasikan dengan aplikasi Satu Sehat.

Baca Juga :Terseret Banjir Saat Berkendara, Siswi di Pematang Siantar Tewas

Nantinya, masyarakat akan menerima notifikasi itu di ponsel masing-masing, sekaligus dengan imbauan maupun apa yang perlu dilakukan saat polusi udara memburuk.

"Mengembangkan sistem peringatan dini terintegrasi yang nantinya data polutan baik dari kementerian terkait dan Kemenkes, nanti terintegrasi dengan Satu Sehat, masyarakat bisa langsung ter-warning. Kondisi ini tidak sehat dan apa yang mesti dilakukan," kata Maxi. (dhan/kmp)

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru