Gejala infeksi
BF.7 serupa dengan yang terkait dengan subvarian omicron lainnya, meliputi:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pilek dan kelelahan.
Sebagian kecil orang juga dapat mengalami gejala gastrointestinal seperti muntah dan diare.
BF.7 mungkin menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.
Mutasi BF.7
Seiring berkembangnya Omicron, kami telah melihat munculnya subvarian baru yang lebih mampu menghindari kekebalan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.
BF.7 tidak jauh berbeda.
BF.7 membawa mutasi spesifik, R346T, pada spike protein SARS-CoV-2 (protein pada permukaan virus yang memungkinkannya menempel dan menginfeksi sel kita). Mutasi ini, yang juga kita lihat pada varian BA.5 BF.7, telah dikaitkan dengan peningkatan kapasitas virus untuk melepaskan diri dari antibodi pasca vaksinasi atau infeksi.
Ada di Mana Saja?
BF.7 telah terdeteksi di beberapa negara lain di seluruh dunia termasuk India, AS, Inggris, dan beberapa negara Eropa seperti Belgia, Jerman, Prancis, dan Denmark.
Terlepas dari karakteristik bisa mengelabui antibodi dan meningkat pesat di China, varian tersebut tampaknya tetap stabil di tempat lain. Misalnya, di AS diperkirakan mencapai 5,7 persen dari infeksi hingga 10 Desember, turun dari 6,6 persen pada minggu sebelumnya.
Kemunculan
BF.7 dan varian baru lainnya cukup memprihatinkan. Tetapi vaksinasi masih merupakan senjata terbaik yang kita miliki untuk melawan COVID-19.