Stunting Pada Anak di Indonesia Sebesar 23 Persen

- Rabu, 14 Desember 2022 14:26 WIB
Stunting Pada Anak di Indonesia Sebesar 23 Persen
Istimewa
Ilustrasi
bulat.co.id -Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, menunjukkan ada 23 persen bayi yang lahir dalam keadaan stunting di Indonesia. Melihat fakta kalau masalah stunting masih terus jadi PR besar kesehatan masyarakat saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI diketahui tengah giat mengkampanyekan gerakan ibu hamil sehat, bertujuan untuk menurunkan angka kematian pada ibu hamil dan stunting di Indonesia.

Gerakan ibu hamil sehat diprogramkan untuk aktivitas gerakan pemeriksaan ibu hamil minimal 6 kali selama kehamilan, termasuk dua kali pemeriksaan dengan dokter dan USG, semarak kelas Ibu Hamil (makan bersama, minum tablet tambah darah dan dukungan keluarga/suami), serta apresiasi dan dukungan bumil sehat.

Baca Juga:Waspada Flu Unta di Piala Dunia 2022

"Intervensi spesifik dilakukan melalui ibu hamil mendapatkan Tablet tambah Darah selama kehamilan, ibu hamil mengonsumsi makanan sesuai rekomendasi serta ibu hamil kurang gizi mendapatkan asupan gizi tambahan," kata dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dikutip dari Okezone, Rabu (14/12/2022).

"Ini semua diberikan dan dipantau melalui pemeriksaan kehamilan rutin dan kelas ibu hamil," sambungnya.
Intervensi spesifik stunting seperti yang disebutkan di atas, perlu dilakukan sebelum dan setelah kelahiran. Selain itu, stunting juga nyatanya dipengaruhi oleh kondisi gizi ibu hamil sejak masa remaja, termasuk tingginya anemia pada ibu hamil dan remaja putri.

Setelah lahir, angka stunting meningkat signifikan sebesar 1,8 kali pada usia 6 sampai 23 bulan, karena kurangnya asupan protein hewani serta pola pengasuhan makanan (parenting) yang tidak tepat.
Lewat program ibu hamil sehat ini, diharapkan bisa efektif menekan angka kematian ibu hamil dan stunting di Indonesia. Diharapkan sebanyak 10.000 puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan lain, serta 1.000 tempat umum bisa serempak melaksanakan kampanye gerakan bumil sehat, termasuk tempat-tempat para ibu hamil bekerja.

"Kita ingin memastikan bahwa angka 23 persen ini turun melalui gerakan bumil sehat. Kemenkes saat ini fokus pada sebelum lahir, sehingga awal kehidupan bisa diawali dengan baik untuk anak kita" pungkas dr. Endang singkat.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru