bulat.co.id - Pernah mendengar jika ada beberapa orang mengalami masalah berjalan
sambil tidur atau berbicara saat tidur kan? Seks sambil tidur pernah tahu? Masalah
ini tak banyak diketahui orang. Nama masalah ini adalah sexsomnia atau seks
tidur.
Merupakan gangguan tidur yang menyebabkan seseorang terlibat
dalam perilaku seksual saat mereka benar-benar tertidur. Dalam kata lain,
mereka tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan.
Baca Juga: Miss V Kering di Masa Menopause, Berikut Cara Mengatasinya
Dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (11/3/2023), sexsomnia
adalah jenis parasomnia atau gangguan yang ditandai dengan perilaku abnormal
saat tidur. Perilaku ini dapat berupa berbicara, berjalan, makan, mengompol,
mengemudi, atau bahkan melakukan suatu hal seksual.
Seks tidur mungkin melibatkan masturbasi, meraba-raba,
mendorong panggul, orgasme spontan, atau memulai hubungan seksual dengan orang
lain. Mereka yang mengalami sexsomnia tidak memiliki kesadaran atau ingatan
akan perilaku mereka.
Namun, sulit untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak
orang yang mengalami sexsomnia karena gejala kondisi ini tidak selalu
diceritakan kepada dokter. Diungkap oleh dr Chris Winter, M.D, ahli saraf dan
spesialis tidur, orang yang mengalami sexsomnia cenderung diselimuti rasa
bersalah dan malu. Padahal, kondisi ini jauh lebih umum daripada yang
dipikirkan orang.
Menurut penelitian yang dipaparkan pada Associated
Professional Sleep Societies LLC pada 2010, sexsomnia dilaporkan oleh hampir 8
persen pasien di pusat gangguan tidur. Dari pasien tersebut, pria hampir tiga
kali lebih mungkin menunjukkan gejala sexsomnia ketimbang wanita.
Sexsomnia biasanya didiagnosis secara klinis. "Mungkin
pasangan datang dan mengatakan beberapa kali dalam sebulan, satu pasangan meraba-raba
secara seksual pasangan lainnya saat tidur dan tampaknya tidak mengingat dengan
jelas. Atau seseorang berkata 'saya melihat sesuatu di tempat tidur dan
menyadari pasangan saya melakukan masturbasi saat tidur dan sepertinya tidak
menyadari apa yang sedang terjadi', ungkap dr Chris, Sabtu (11/3/2023).
Seks tidur biasanya dialami oleh mereka yang sudah mengalami
gangguan tidur, seperti sleep apnea dan narkolepsi. Gangguan tidur seperti
perjalanan dan stres juga dapat memicu episode sexsomnia. Selain itu, alkohol
dan obat tidur juga dapat memicu hal ini terjadi.
Jika mengalami sexsomnia, ada baiknya pergi mencari bantuan
dokter. Spesialis tidur dapat mendiagnosis dan mengobati gangguan tidur lain
yang mendasarinya, seperti sleep apnea, yang kemudian dapat mengurangi atau
menghilangkan gejala sexsomnia.