Pil yang Terbuat Dari Kotoran Manusia Disetujui FDA

- Senin, 08 Mei 2023 09:30 WIB
Pil yang Terbuat Dari Kotoran Manusia Disetujui FDA
Istimewa

bulat.co.id -Sebuah pil atau obat yang terbuat dari kotoran manusia telah disetujui penggunaanya oleh Food and Drugs Administration (FDA). Obat ini bisa digunakan sejak akhir April lalu.

Lantas apa sebenarnya pil yang terbuat dari kotoran manusia itu? Apa kegunaannya?

Pil ini bisa digunakan untuk mencegah infeksi berulang yang disebabkan oleh bakteri Clodtridioides difficle atau C. diff. Biasanya, seseorang yang tengah menjalani terapi atau pengobatan antibiotik kerap mengalami infeksi bakteri tersebut.

Baca Juga:Nigeria Masukkan Indomie Rasa Ayam Spesial ke Daftar Larangan Impor

Melansir dari CNN Indonesia, Senin (7/5/2023), hal ini bisa terjadi, sebab antibiotik yang diberikan selama terapi bisa mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus. Hal inilah yang membuat bakteri C. diff mudah berkembang biak.

Meski sudah diberi izin untuk digunakan secara luas, pil kotoran yang diberi nama Vowst ini tak bisa dikonsumsi oleh semua orang. Pil ini hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang telah berusia 18 tahun ke atas.

Perlu diingat, saat seseorang terinfeksi C. diff, mereka akan menunjukkan sejumlah gejala. Misalnya, diare, sakit perut, radang usus besar, hingga yang paling parah mengalami kegagalan organ.


Hal ini bisa terjadi karena bakteri C.diff mengeluarkan racun yang memang bisa memicu sejumlah masalah, terutama di saluran pencernaan. Hal yang paling menyebalkan dari infeksi C.diff adalah kambuhan atau infeksi berulang.

Biasanya, mereka yang sudah pulih dari infeksi bakteri ini justru berpeluang mengalami reinfeksi satu hingga enam kali. Reinfeksi juga cukup cepat, jangka waktunya hanya 2-8 minggu.

Apa saja yang terkandung dalam pil kotoran manusia?

Pil kotoran manusia ini mengandung sejumlah mikroba yang biasanya ada pada feses. Tapi tentu saja, feses yang dipilih pun tidak sembarangan, feses yang digunakan adalah feses yang sehat.

Vowst bisa digunakan 2-4 kapsul dalam sehari dan digunakan selama tiga hari berturut. Selama pengujian, terdapat sejumlah efek samping yang dialami pasien.

Efek samping itu berupa, perut kembung, kelelahan, sembelit, hingga diare.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru