bulat.co.id -
MEDAN | Anak yang terlalu banyak mengonsumsi jajanan manis beresiko menderita
diabetes tipe dua di masa depan. Oleh karena itu orang tua harus bijak dan bisa membatasi jajanan manis yang di
konsumsi anak.
Bagaimana jika anak sudah terlanjut mengonsumsi jajanan manis dalam jumlah banyak. Pakar gizi dr Tan Shot Yen memberikan penjelasan.
Mulanya dr Tan menyebut orang tua bisa menjadikan buah-buahan segar sebagai alternatif jajan untuk anak. Dia berpesan agar orang tua berhati-hati apabila ingin memperkenalkan rasa manis pada anak.
"Masyarakat kita serba mengguyub itu anak jatuh dengan kecanduan belum tentu karena ibunya yang ngasih, bisa jadi misalnya neneknya iseng membelikan wafer. Itu tantenya kalau pulang kantor, 'Nih ada coklat' gitu," katanya, Senin (27/5/2024).
"Supaya disayang oleh keponakannya. Jadi orang kita itu punya kebiasaan kalau mau disayang sama anak itu harus diupahin sama yang namanya makanan dan nggak ada yang lain," sambungnya.
Terdapat dua cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi kecanduan gula pada anak. Langkah pertama adalah dengan menciptakan 'kecanduan' lain dengan kebiasaan lebih baik.
Hal ini perlu dilakukan agar anak lebih fokus pada hal lain yang mungkin lebih bermanfaat. Selain itu, ganti juga hadiah makanan dengan hal lain sebagai bentuk apresiasi pada anak. Seperti yang diketahui, makanan sering digunakan sebagai hadiah untuk anak.
"Ciptakanlah kecanduan yang baru seperti misalnya kecanduan belanja buah, kecanduan bikin kudapan. Kan anak-anak itu suka diajak berinteraksi diajak bareng gitu," jelasnya.
Cara kedua yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecanduan jajanan manis pada anak adalah komitmen penuh dari orang tua untuk membatasi konsumsi manis, khususnya di rumah. Terlebih kebiasaan jajan manis biasanya dikenalkan terlebih dahulu oleh orang tua.
Karena itu, jika orang tua juga memiliki kebiasaan konsumsi makanan atau minuman manis, sebaiknya dihentikan secara total agar anak juga bisa ikut mencontohnya.
"Rumah harus kerja keras, harus sepakat bahwa kita nggak bicara lagi tentang gula. Jadi kalau misalnya mamanya sudah kecanduan coklat, ayahnya sudah kecanduan es kopi pakai kental manis, itu kental manis itu harus sudah dibuang dari lemari dapur. Udah nggak ada sepotong coklat pun yang ada di kulkas jadi satu rumah kerja sama. Harus dimulai dari orang dewasa sebab apa yang mencontohkan anak dan yang memulai itu orang dewasa juga," tutupnya.