bulat.co.id - Netflix merilis sebuah serial dari Denmark berjudul The
Nurse yang sukses membuat penonton merinding. Serial tersebut mengisahkan
tentang sosok perawat pembunuh mengerikan yang bekerja di rumah sakit Denmark.
Banyak keanehan yang terjadi di rumah sakit tersebut, seperti pasien yang mulai
membaik, tiba-tiba meninggal karena serangan jantung yang tidak ada
korelasinya.
Serial The Nurse diadaptasi dari buku berjudul The Nurse:
The True Story Behind One of Skandinavia's Most Notorious Criminal Trials karya
Kristian Corfixen. The Nurse dibintangi oleh Fanny Louise Bernth yang berperan
sebagai Pernille Kurzmann, seorang perawat yang pertama kali bekerja setelah
lulus dari sekolah perawat.
Baca Juga: 5 Drakor Layak Nonton Mei 2023
Pernille Kurzmann pun berteman dengan Christina Aistrup
Hansen (Josephine Park), seorang perawat senior dan lebih berpengalaman. Serial
The Nurse ceritanya mirip dengan serial The Good Nurse tahun 2022 yang
dibintangi oleh Jessica Chastain dan Eddie Redmayne. Namun, The Nurse dikemas
dalam empat episode dengan masing-masing episode berdurasi kurang dari satu
jam.
Ternyata, serial The Nurse terinspirasi dari kisah nyata
sebuah kasus yang sangat menggemparkan di Denmark. Bahkan, kasus tersebut
digadang-gadang sebagai kasus pembunuhan terbesar dalam sejarah perawat
kesehatan di Denmark.
Dilansir dari detikHot, Sabtu (6/5/2023), Pernille Kurzman
adalah seorang perawat baru yang bekerja di rumah sakit Nykobing Falster. Ia
sangat bersemangat menjalani pekerjaannya sebagai seorang perawat di ruang
gawat darurat. Pernille juga sosok yang cepat akrab dengan semua rekan kerjanya
di rumah sakit tersebut. Semua rekan kerjanya di rumah sakit sangat ramah dan
membentuk kelompok untuk bertugas menangani kasus-kasus paling mendesak. Ia
sangat dekat dengan salah satu rekan perawatnya, Chistina. Christina adalah
seorang perawat senior yang sangat baik.
Sebagai perawat baru, Pernille sangat senang ketika bekerja
dalam satu shif bersama. Seiring berjalannya waktu, Pernille mulai menyimpan
kecurigaan terhadap Christina. Kecurigaan tersebut muncul sampai setelah
melihat banyak pasien yang datang dan dirawat hingga kondisinya stabil, namun
tiba-tiba mengalami serangan jantung lalu meninggal. Pernille pun mulai
bertanya-tanya apakah ada korelasi antara rekannya dengan kematian tersebut.
Kejadian mencurigakan itu terjadi selama ia dan Christina
bekerja di shif malam. Rumah sakit tersebut tidak memiliki kebijakan untuk
pemantauan obat yang ketat, sehingga tidak ada catatan untuk kapan dan apa yang
diminum oleh pasien. Pernille mencurigai Christina bahwa Christina yang membunuh
pasien-pasien tersebut.
Namun, ia harus mengumpulkan bukti yang sangat kuat untuk
mendukung tuduhannya, mengingat Christina dikenal sebagai perawat berprestasi
dan dihormati. Setelah Pernille menjalin asmara dengan seorang dokter di rumah
sakit tersebut, barulah rumah sakit menyelidiki lebih dari 20 kasus kematian
yang ditangani oleh Christina selama bertugas di rumah sakit Nykobing Falster.
Setelah penyelidikan menyeluruh, Christina dinyatakan
bersalah. Tanpa dukungan dokter yang merupakan kekasih Pernille, kemungkinan
besar Christina tidak akan pernah tertangkap Pada tahun 2016, setelah masa
persidangan 28 hari, Christina dinyatakan bersalah atas kasus pembunuhan dan
percobaan pembunuhan. Ia pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Namun, di tahun 2017 Christina mengajukan banding atas
hukumannya sehingga hukumannya dikurangi menjadi 12 tahun penjara. Seorang
psikolog di Denmark mendiagnosis Christina mengidap gangguan kepribadian
histrionik, yang menyebabkan seseorang berusaha keras untuk mencari perhatian,
egoisme, mencari kegembiraan yang konstan dan dianggap berada di bagian dari
gangguan kejiwaan narsistik.