3. Hormon
Sudah bukan rahasia lagi bahwa perubahan hormon merupakan pemicu berkembangnya jerawat. Pada pria, hal ini disebabkan oleh peningkatan androgen saat pubertas, menyebabkan kelenjar sebaceous membesar dan meningkatkan keluarnya sebum. Sementara pada wanita, perubahan hormon tak hanya terjadi saat masa puber, tapi juga ketika sedang mengandung.
4. Penurunan Gen
Peneliti menyebutkan bahwa riwayat keluarga bisa menjadi salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap kemunculan jerawat. Orangtua yang punya masalah dengan jerawat sangat mungkin menurunkan kondisi yang sama kepada keturunannya.
5. Lingkungan
Siapa bilang bahwa lingkungan tak bisa menyebabkan jerawat? Terlalu sering terpapar panasnya matahari dan debu, jika tak diimbangi dengan merawat kulit, tentu membuat jerawat tumbuh.
6. Konsumsi Obat-obatan
Salah satu efek samping ketika sedang mengonsumsi obat-obatan karena kondisi kesehatan adalah resiko munculnya jerawat. Beberapa jenis obat tersebut antara lain ialah hormon, kortikosteroid, dan lithium.
7. Menggosok Kulit Terlalu Kasar
Tidak hanya faktor eksternal, ternyata kebiasaan kita dalam merawat wajah pun bisa menyebabkan jerawat, loh. Misalnya, kamu sering mencuci muka dengan gerakan yang kasar atau mengeringkan muka dengan handuk badan.
Jenis-jenis Jerawat
- Ternyata ada beberapa jenis jerawat, tak melulu benjolan berwarna kemerahan.
- Whitehead atau komedo putih ialah folikel rambut di bawah kulit yang tersumbat, ditandai dengan benjolan putih.
- Komedo berwarna hitam yang disebabkan oleh penyumbatan folikel dan muncul hingga ke permukaan kulit.
- Papula merupakan inflamasi kulit yang ditandai oleh benjolan kecil berwarna merah muda. Saat disentuh, papula terasa lebih lunak daripada jerawat pada umumnya.
- Pustula, yakni lesi putih atau kuning yang berisi nanah.
- Nodul adalah lesi dengan tekstur lebih padat yang ukurannya cenderung besar. Saat disentuh, nodul akan terasa nyeri.
- Jerawat nodul atau kistik, yakni istilah untuk menyebut lesi bernanah yang cukup dalam dan nyeri
Bagaimana Cara Mengatasi Jerawat?
Untuk kulit yang berjerawat, dokter kulit memberikan sejumlah rekomendasi penggunaan skincare yang mengandung bahan sebagai berikut.
- Antibiotik yang dapat dikombinasikan dengan obat topikal lainnya
- Benzoil peroksida untuk mengatasi bakteri serta mengurangi pengeluaran sebum
- Resorsinol sebagai pemecah komedo dan komedo putih
- Retinoid dari vitamin A untuk mengurangi radang yang muncul karena jerawat
- Salicylic acid yang berfungsi mengeksfoliasi kulit serta menjaga kebersihan pori-pori
- Sulfur untuk menyerap kelebihan produksi sebum pemicu jerawat